Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Metro TV/Sumantri
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Metro TV/Sumantri

KSAL Yudo Margono Dinilai Cocok Jadi Panglima TNI

Achmad Zulfikar Fazli • 05 November 2022 22:25
Jakarta: Jabatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI akan berakhir pada Desember 2022. Sebagai salah satu jenderal bintang empat, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono berpotensi menggantikan posisi Andika Perkasa.
 
Pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, menilai Laksamana Yudo Margono merupakan sosok yang paling tepat menggantikan Andika Perkasa. Untuk membangun kekuatan maritim yang mumpuni dengan visi Tri Matra Terpadu, kata dia, jabatan Panglima TNI harus dari angkatan laut (AL). 
 
"Jadi menurut saya harus Pak Yudo Margono karena bagaimanapun untuk bisa membangun kekuatan maritim yang mumpuni, dengan membangun kesatuan kekuatan Tri Matra Terpadu itu basic-nya harus dari angkatan laut," kata Connie kepada wartawan, Sabtu, 5 November 2022.

Terlebih, kata dia, Presiden Joko Widodo tak pernah mengangkat Panglima TNI dari satuan angkatan laut. "Menurut saya harusnya Presiden Jokowi tetap memegang komitmen yang dijanjikan terkait nawa cita itu. Jadi harusnya Pak Yudo Margono," ucap Connie.
 

Baca: Jokowi Diminta Mulai Menyiapkan Sosok Panglima TNI Pengganti Andika Perkasa


Menurut Connie, Presiden Jokowi telah berjanji akan membangun kembali kedaulatan, kedigdayaan, dan kejayaan maritim Indonesia. Dia menilai sosok Yudo sangat tepat menjadi PanglimaTNI karena telah menduduki beberapa posisi-posisi penting termasuk Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (PangKogabwilhan).
 
Dia menjelaskan isu regional sudah mulai mengemuka. Sehingga, diperlukan panglima militer dari kalangan angkatan laut.
 
"Nah itu berhubungan ketat dengan angkatan laut karena kita berbatasan di Natuna. Yang kedua adalah isu Pulau Pasir dengan Australia. Itu juga berhubungan erat dengan kapabilitas dan kapasitas mumpuni dari angkatan laut," jelas dia. 
 
Connie menegaskan selain Yudo, tak ada yang mampu membangun pertahanan kemaritiman di Indonesia. "Sekali lagi bukan saya bilang yang lain tidak bisa membangun, tetapi kalau paling gampang itu membangun sebuah postur untuk out looking defence dari sebuah negara maritim, itu harus dari basic angkutan laut," ucap Connie.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan