Indonesia Ogah Basa-basi Mengatasi Perubahan Iklim
Medcom • 18 Oktober 2021 12:29
Jakarta: Indonesia berambisi melangkah dan bertindak konkret mengatasi dampak perubahan iklim. Pekerjaan sejak enam hingga tujuh tahun belakangan akan disistematisasikan dengan lebih baik demi menjaga pengendalian iklim.
Keseriusan Indonesia benar-benar ditunjukkan menjelang 26th UN Climate Change Conference (COP26) bulan depan. COP26 menjadi titik implementasi dimulai.
“Menjadi tegas kita mengimplementasikan, bukan basa-basi, narasi, dan deklarasi. Nyata, konkret, dengan berbagai kegiatan, kebijakan, dan antisipasi berbagai persoalan, serta partisipasi semua pihak dalam agenda kehutanan,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melalui siaran YouTube Kementerian LHK: Climate Leader Message Senin, 18 Oktober 2020.
Perubahan iklim beserta dampaknya menjadi tantangan tersendiri. Semua pihak bekerja sama membuat peta jalan, mitigasi, adaptasi, dan berbagai langkah lainnya.
“Saya berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan, khususnya generasi muda,” ucap Siti.
Baca: Gelar Festival Iklim 2021, KLHK Bawa Misi Turunkan Emisi?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mempertegas pernyataan Siti. Luhut memastikan pengendalian perubahan iklim merupakan kepentingan nasional. Tak hanya kebijakan, Indonesia tidak main-main dalam menegakkan hukum di bidang ini.
Kerja keras Indonesia, terang Luhut, diapresiasi pihak luar. Salah satunya, Utusan Presiden Amerika Serikat dalam Penanganan Iklim, John F Kerry.
Indonesia dipandang sukses mencegah konversi hutan alam dan lahan gambut. Indonesia juga berhasil mengurangi kebakaran hutan hingga 82 persen.
“Sementara di beberapa wilayah Amerika, Australia, dan Eropa mengalami peningkatan besar,” terang Luhut.
Festival Iklim 2021- Climate Leader Message/Dok:KLHK
Di sisi lain, Luhut menyebut keberhasilan Indonesia tak hanya karena pekerjaan pemerintah. Banyak pihak terlibat, termasuk pemuda.
Peran pemuda sangat penting dan besar. Kemampuan mereka beradaptasi harus bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
“Pemuda harus diberi kesempatan mengambil keputusan di tingkat lokal, nasional, dan global,” ujar Luhut.
Pernyataan Siti dan Luhut disampaikan dalam rangka penyelenggaraan Festival Iklim 2021. Dalam rangkaian acara hari ini, Utusan Presiden Amerika Serikat dalam Penanganan Iklim, John F Kerry dan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen juga ikut memberi statement.
Festival Iklim 2021 mengusung tema Penuruan Emisi Gas Rumah Kaca dan Peningkatan Ketahanan Iklim untuk Indonesia Tangguh-Indonesia Tumbuh. Festival yang berlangsung dari 5-21 Oktober 2021 ini merupakan sarana penyebaran informasi tentang upaya pengendalian perubahan iklim sampai ke tingkat tapak.
Jakarta: Indonesia berambisi melangkah dan bertindak konkret mengatasi dampak perubahan iklim. Pekerjaan sejak enam hingga tujuh tahun belakangan akan disistematisasikan dengan lebih baik demi menjaga pengendalian iklim.
Keseriusan Indonesia benar-benar ditunjukkan menjelang 26th UN Climate Change Conference (COP26) bulan depan. COP26 menjadi titik implementasi dimulai.
“Menjadi tegas kita mengimplementasikan, bukan basa-basi, narasi, dan deklarasi. Nyata, konkret, dengan berbagai kegiatan, kebijakan, dan antisipasi berbagai persoalan, serta partisipasi semua pihak dalam agenda kehutanan,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melalui siaran YouTube Kementerian LHK: Climate Leader Message Senin, 18 Oktober 2020.
Perubahan iklim beserta dampaknya menjadi tantangan tersendiri. Semua pihak bekerja sama membuat peta jalan, mitigasi, adaptasi, dan berbagai langkah lainnya.
“Saya berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan, khususnya generasi muda,” ucap Siti.
Baca: Gelar Festival Iklim 2021, KLHK Bawa Misi Turunkan Emisi?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mempertegas pernyataan Siti. Luhut memastikan pengendalian perubahan iklim merupakan kepentingan nasional. Tak hanya kebijakan, Indonesia tidak main-main dalam menegakkan hukum di bidang ini.
Kerja keras Indonesia, terang Luhut, diapresiasi pihak luar. Salah satunya, Utusan Presiden Amerika Serikat dalam Penanganan Iklim, John F Kerry.