Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja (kanan)/Medcom.id/Fachri
Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja (kanan)/Medcom.id/Fachri

Pemilih Partai Poros Islam Disebut Tak Senada Menentukan Capres

Fachri Audhia Hafiez • 23 Mei 2021 17:08
Jakarta: Pemilih atau konstituen partai politik (parpol) berbasis Islam punya pilihan sendiri terhadap calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini jadi tantangan partai politik (parpol) jika menyatakan berkoalisi dan membentuk poros Islam.
 
"Kalau dilihat dari sisi pemilih partainya, sebaran suaranya masih tersebar ke beberapa nama. Jadi belum mengerucut ke salah satu nama," ujar Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja dalam 'Rilis Survei Puspoll Indonesia: Menakar Peluang Capres 2024 dan Tantangan Poros Partai Islam', Minggu, 23 Mei 2021.
 
Muslimin mengatakan pilihan konstituen parpol islam terhadap figur calon presiden beragam. Pilihan masih terbagi ke beberapa nama capres.

Baca: Survei: Publik Tak Yakin Partai Poros Islam Terbentuk di Pemilu 2024
 
Survei Puspoll Indonesia mencatat pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) cenderung memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan jumlah 22,4 persen. Sebagian pemilih juga menyatakan dukungan pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sekaligus kader PDI Perjuangan sebesar 21,8 persen.
 
Sebanyak 40,7 persen responden pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres. Sebanyak 26,3 persen menyatakan mendukung Prabowo.
 
Berikutnya, 33,3 persen pemilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendukung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Sisanya, mendukung Prabowo, Ganjar dan Anies, sebagai capres.
 
Pemilih Partai Bulan Bintang (PBB) sejumlah 66,7 persen menyatakan dukungannya ke Anies. Lalu, 33,3 persen memilih Ketua DPR sekaligus kader PDI Perjuangan Puan Maharani.
 
Selanjutnya, pemilih Partai Amanat Nasional (PAN) sama kuat antara pendukung Anies dan Prabowo. Keduanya didukung kuat oleh pemilih partai tersebut masing-masing 25 persen.
 
Situasi itu, kata Muslimin, jadi tantangan yang harus dihadapi parpol poros Islam. Kekompakan satu suara dalam menentukan nama capres dipertanyakan.
 
"Kalau pun mengusung nanti salah satu nama, apakah kemudian mengikut dengan pilihan partai politiknya? Ini tentu jadi tantangan tersendiri," ucap Muslimin.
 
Survei menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling) dengan menyasar 1.600 responden. Usia minimal responden adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
 
Proses pengumpulan data survei dilaksanakan 20-29 April 2021 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur (structured interview). Survei ini memiliki toleransi kesalahan kurang lebih kurang 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan