Focus Group Discussion (FGD) Nasional bertema Waspada Harga Beras Mengganas yang digelar PKS. Istimewa
Focus Group Discussion (FGD) Nasional bertema Waspada Harga Beras Mengganas yang digelar PKS. Istimewa

PKS Sorot Harga Beras yang Makin 'Ganas': Dampak ke Masyarakat Serius

Surya Perkasa • 28 September 2023 22:44
Jakarta: Harga beras di pasaran sempat mengganas sebulan terakhir. Sejumlah analis produk pangan bahkan sempat menyebut kenaikan harga beras di Indonesia yang terjadi saat ini tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
 
Hal ini menjadi salah satu sorotan utama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam Focus Group Discussion (FGD) Nasional bertema "Waspada Harga Beras Mengganas", Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyebut permasalahan ini harus menjadi perhatian serius karena beras merupakan kebutuhan pangan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia.
 
Habib Aboe, sapaannya, menyebut kenaikan harga beras ini memiliki dampak sosial ekonomi serius kepada masyarakat. "Terutama pada kelompok masyarakat rentan," ungkap Aboe Bakar Alhabsyi saat menjadi keynote speaker dalam kegiatan tersebut.
 
Baca: Krisis Beras, Beban Konsumsi Beras Diprediksi Naik Rp70 Triliun

Dampak langsung yang dirasakan masyarakat ialah peningkatan biaya hidup. Jika tak ditangani serius, masalah ini dapat mengakibatkan kelaparan, malnutrisi, dan ketidakstabilan sosial.

Apalagi, kenaikan harga beras ini pada kenyataannya tidak membawa kesejahteraan kepada petani karena rendahnya harga gabah. Aboe Bakar Alhabsyi menyebut kebijakan intervensi pemerintah hanya langkah taktis jangka pendek.
 
Pemerintah, kata dia, perlu menyiapkan langkah jangka panjang.

Langkah strategis biar beras makin 'manis'

Habib Aboe menyebut beberapa langkah strategis harus yang bisa diambil pemerintah agar harga beras di Indonesia semakin terjangkau. Termasuk untuk memastikan produksi meningkat.
 
Pertama, melakukan inovasi dalam sektor pertanian. Penggunaan teknologi modern dan praktik pertanian yang lebih efisien harus diterapkan agar jumlah dan kualitas produksi beras meningkat.
 
"Kemudian, mengurangi kerentanan terhadap faktor-faktor alam sehingga akan diperoleh varian padi yang unggul dan mengurangi risiko gagal panen," ungkap Habib Aboe.
 
Kedua, pengelolaan cadangan beras yang baik. Pemerintah harus mengatur ulang tata kelola agar stok beras dapat digunakan pada situasi darurat saat pasokan ke masyarakat berkurang.
 
Baca: Duh, Ini Dampak Ganda Jika Harga Beras Tak Kunjung Turun

Ketiga, deversifikasi pangan di masyarakat untuk mengurangi ketergantungan kepada beras sebagai sumber utama karbohidrat. Terakhir, meningkatkan keamanan pangan untuk memastikan akses pangan yang baik bagi masyarakat rentan.
 
"Kenaikan harga beras adalah isu yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan kita semua dengan mengurai penyebabnya dan mengambil langkah-langkah yang tepat. Kita dapat mengurangi dampak negatif kenaikan harga beras dan memastikan keberadaan beras yang memadai bagi semua lapisan masyarakat," tegas Habib Aboe.
 
Kegiatan ini digelar dalam rangka Peringatan Hari Tani Indonesia 2023. Diskusi ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, yaitu Ekonom Senior INDEF Prof Bustanul Arifin, Direktur Utama PT Usaha Barokah Bersama Indria Melati, Anggota Komisi IV DPR RI Slamet, dan Ketua Bidang Tani dan Nelayan DPP PKS Riyono.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan