Jakarta: Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin telah melakukan investigasi terhadap jet tempur Eurofighter Typhoon. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto rencananya membeli 15 pesawat dari Angkatan Udara Austria.
Hasanuddin mengonfirmasi langsung alasan Angkatan Udara Austria menjual pesawat tempurnya ke Indonesia. Alasannya usia pesawat tersebut tinggal 13 tahun lagi.
"Live time dari thypoon ini kurang lebih 30 tahun. Nah sudah mereka gunakan itu kurang lebih 17 tahun. Jadi sisa waktu untuk digunakan itu live time-nya itu tinggal 13 tahun," kata Hasanuddin dalam diskusi virtual, Senin, 27 Juli 2020.
Selain itu, biaya perawatan untuk 15 pesawat thypoon menghabiskan Rp85 triliun dalam jangka waktu 13 tahun. Artinya setahun pemerintah harus menyisihkan dana sebesar Rp6,5 triliun untuk merawat pesawat tempur asal Eropa tersebut.
"Dilihat besaran (biayanya) saya kira kita tidak mungkin mampu untuk memelihara (pesawat eurofighter typhoon) ini," ujar dia.
Baca: Pembelian Pesawat Thypoon Berpotensi Melanggar Undang-undang
Sebelumnya, Prabowo berencana membeli pesawat tempur buatan konsorsium Eropa, Eurofighter Typhoon. Jet tempur jenis delta wing itu dioperasikan oleh Angkatan Udara Austria.
Prabowo bahkan sudah mengajukan proposal pembelian ke pemerintah Austria. Foto dokumen pengajuan diunggah oleh kantor berita Kronen Zeitung.
Dalam surat bernomor 60/M/VII/2020 bertanggal 10 Juli 2020 itu, Kemenhan mengajukan pembelian 15 unit Eurofighter Typhoon. Pembelian dilakukan untuk memodernisasi alutsista TNI AU.
Jakarta: Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin telah melakukan investigasi terhadap jet tempur Eurofighter Typhoon. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto rencananya membeli 15 pesawat dari Angkatan Udara Austria.
Hasanuddin mengonfirmasi langsung alasan Angkatan Udara Austria menjual pesawat tempurnya ke Indonesia. Alasannya usia pesawat tersebut tinggal 13 tahun lagi.
"
Live time dari thypoon ini kurang lebih 30 tahun. Nah sudah mereka gunakan itu kurang lebih 17 tahun. Jadi sisa waktu untuk digunakan itu
live time-nya itu tinggal 13 tahun," kata Hasanuddin dalam diskusi virtual, Senin, 27 Juli 2020.
Selain itu, biaya perawatan untuk 15 pesawat thypoon menghabiskan Rp85 triliun dalam jangka waktu 13 tahun. Artinya setahun pemerintah harus menyisihkan dana sebesar Rp6,5 triliun untuk merawat pesawat tempur asal Eropa tersebut.
"Dilihat besaran (biayanya) saya kira kita tidak mungkin mampu untuk memelihara (pesawat eurofighter typhoon) ini," ujar dia.
Baca:
Pembelian Pesawat Thypoon Berpotensi Melanggar Undang-undang
Sebelumnya, Prabowo berencana membeli pesawat tempur buatan konsorsium Eropa, Eurofighter Typhoon. Jet tempur jenis delta wing itu dioperasikan oleh Angkatan Udara Austria.
Prabowo bahkan sudah mengajukan proposal pembelian ke pemerintah Austria. Foto dokumen pengajuan diunggah oleh kantor berita Kronen Zeitung.
Dalam surat bernomor 60/M/VII/2020 bertanggal 10 Juli 2020 itu, Kemenhan mengajukan pembelian 15 unit Eurofighter Typhoon. Pembelian dilakukan untuk memodernisasi alutsista TNI AU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)