Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Kang Emil) belum bergabung dengan partai meski memiliki elektabilitas tinggi. Partai sejatinya menjadi satu-satunya jalur agar bisa bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, melihat ada untung rugi tokoh nonpartai politik (parpol) bila segera bergabung atau tidak berpartai. Keuntungannya, yaitu memiliki wibawa.
"Memakai baju partai lebih terhormat, berwibawa, dan memiliki kharisma tersendiri," kata Pangi saat dihubungi, Sabtu, 4 April 2021.
Baca: Elektabilitas Tokoh Nonparpol Haram Turun
Bergabung dengan partai dinilai juga tak akan berpengaruh terhadap elektabilitas yang mereka miliki. Pasalnya, elektabilitas dipengaruhi kinerja, bukan partai.
"Apakah mereka bergabung dengan parpol menjadi bumerang atau merobohkan elektabilitas tidak ada hubungannya," sebut dia.
Dia mengaku tidak mengetahui alasan dari kedua kepala daerah tersebut enggan bergabung menjadi kader partai. Sejatinya, hubungan mereka dengan partai pengusung cukup baik.
Anies dekat dengan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kang Emil juga cukup harmonis dengan NasDem.
Dia menduga alasan enggan bergabung dengan partai karena dikhawatirkan menghambat langkah mereka. Bila masuk salah satu partai, hubungan dengan parpol lain terancam kandas.
"Bargaining dengan partai lain berkurang. Itu saja (kekurangannya)," ujar dia.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Kang Emil) belum bergabung dengan partai meski memiliki elektabilitas tinggi. Partai sejatinya menjadi satu-satunya jalur agar bisa bertarung dalam Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, melihat ada untung rugi tokoh nonpartai politik (
parpol) bila segera bergabung atau tidak berpartai. Keuntungannya, yaitu memiliki wibawa.
"Memakai baju partai lebih terhormat, berwibawa, dan memiliki kharisma tersendiri," kata Pangi saat dihubungi, Sabtu, 4 April 2021.
Baca:
Elektabilitas Tokoh Nonparpol Haram Turun
Bergabung dengan partai dinilai juga tak akan berpengaruh terhadap elektabilitas yang mereka miliki. Pasalnya, elektabilitas dipengaruhi kinerja, bukan partai.
"Apakah mereka bergabung dengan parpol menjadi bumerang atau merobohkan elektabilitas tidak ada hubungannya," sebut dia.
Dia mengaku tidak mengetahui alasan dari kedua kepala daerah tersebut enggan bergabung menjadi kader partai. Sejatinya, hubungan mereka dengan partai pengusung cukup baik.
Anies dekat dengan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kang Emil juga cukup harmonis dengan NasDem.
Dia menduga alasan enggan bergabung dengan partai karena dikhawatirkan menghambat langkah mereka. Bila masuk salah satu partai, hubungan dengan parpol lain terancam kandas.
"
Bargaining dengan partai lain berkurang. Itu saja (kekurangannya)," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)