Bersama sejumlah petani dari Desa Larangan, Brebes, Puan menanam bawang merah selama satu jam. Sesekali Puan mengobrol dengan para petani.
Setelah menanam bawang, Puan dan petani duduk meriung di sebuah gubuk kecil di sawah. Petani menyampaikan sejumlah permasalahan yang mereka alami, khususnya soal sarana produksi (saprodi) pertanian yang mahal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Terutama harga pupuk Bu, mahal," kata salah seorang petani bernama Rusmin melalui keterangan tertulis.
Menanggapi keluhan itu, Puan menegaskan kedatangannya ke Brebes untuk mengetahui secara langsung persoalan yang dihadapi petani bawang merah. Khususnya, rencana pencabutan subsidi pupuk ZA dan SP-36 yang ditolak petani.
"Kita patut bangga bahwa bawang dari Brebes itu dianggap banyak orang sebagai bawang terenak. Saya datang bersama para anggota DPR RI agar aspirasi dari Bapak Ibu semua bisa langsung diinventaris dan dicari solusinya," kata Puan.
Baca: Redistribusi Pupuk Diharapkan Cegah Krisis Pangan |
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu menilai pencabutan dua jenis pupuk bersubsidi tersebut akan memberatkan petani mengingat harga pupuk non subsidi sangat mahal. Dikhawatirkan pencabutan subsidi pupuk ZA dan SP-36 akan memiliki efek domino terhadap produksi dan harga bawang merah.
"Kami akan dorong agar rencana pencabutan subsidi pupuk ini ada pengecualian bagi petani bawang merah," kata Puan.