Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan seluruh kabupaten/kota berkonsentrasi mengejar cakupan vaksinasi covid-19 dosis kedua dan dosis penguat atau booster. Instruksi ini disampaikan karena masih banyak daerah yang vaksinasinya di bawah 60 persen.
"Saya mendorong agar seluruh kabupaten/kota dan provinsi dikonsentrasi di suntikan kedua dan suntikan ketiga atau booster karena dosis kedua dan ketiga saya lihat masih banyak di bawah 60 persen," kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di 17 provinsi secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Jumat, 18 Februari 2022.
Jokowi juga meminta vaksinasi difokuskan pada masyarakat lanjut usia (lansia). Sebab, data yang diterima Jokowi sebanyak 69 persen pasien yang meninggal akibat covid-19 varian Omicron adalah lansia dengan penyakit penyerta (komorbid) dan belum divaksin.
Jokowi mengingatkan penyebaran varian Omicron bisa dikendalikan dengan dua hal. Pertama, percepatan vaksinasi.
Kedua, penerapan protokol kesehatan. Jokowi memerintahkan pemerintah daerah tidak berhenti mengingatkan masyarakat akan pentingnya vaksinasi dan penggunaan masker.
"Hanya itu saja, dua hal ini terus disampaikan pada masyarakat," kata Jokowi.
Baca: Presiden Perintahkan Vaksinasi di Papua Difokuskan pada Daerah Interaksi Tinggi
Berdasarkan laporan cakupan vaksinasi di daerah yang disampaikan pada presiden, ada beberapa kabupaten dan kota yang perlu mengejar cakupan vaksinasi dosis kedua dan booster. Salah satunya, Sumatra Barat yang angka cakupan vaksinasi untuk dosis pertama 84 persen sedangkan dosis kedua 52 persen.
Ada juga Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Cakupan dosis pertama di daerah ini mencapai 76 persen dan dosis kedua 36 persen. Sedangkan, vaksinasi untuk lansia baru mencapai 82 persen dan dosis kedua masih rendah.
"Tolong didorong agar bisa mendekati dosis pertama. Booster saya titip agar disuntikkan di tempat-tempat yang interaksinya tinggi," kata Jokowi.
Jakarta: Presiden
Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan seluruh kabupaten/kota berkonsentrasi mengejar cakupan
vaksinasi covid-19 dosis kedua dan dosis penguat atau
booster. Instruksi ini disampaikan karena masih banyak daerah yang vaksinasinya di bawah 60 persen.
"Saya mendorong agar seluruh kabupaten/kota dan provinsi dikonsentrasi di suntikan kedua dan suntikan ketiga atau
booster karena dosis kedua dan ketiga saya lihat masih banyak di bawah 60 persen," kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di 17 provinsi secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Jumat, 18 Februari 2022.
Jokowi juga meminta vaksinasi difokuskan pada masyarakat lanjut usia (lansia). Sebab, data yang diterima Jokowi sebanyak 69 persen pasien yang meninggal akibat covid-19
varian Omicron adalah lansia dengan penyakit penyerta (komorbid) dan belum divaksin.
Jokowi mengingatkan penyebaran varian Omicron bisa dikendalikan dengan dua hal. Pertama, percepatan vaksinasi.
Kedua, penerapan protokol kesehatan. Jokowi memerintahkan pemerintah daerah tidak berhenti mengingatkan masyarakat akan pentingnya vaksinasi dan penggunaan masker.
"Hanya itu saja, dua hal ini terus disampaikan pada masyarakat," kata Jokowi.
Baca:
Presiden Perintahkan Vaksinasi di Papua Difokuskan pada Daerah Interaksi Tinggi
Berdasarkan laporan cakupan vaksinasi di daerah yang disampaikan pada presiden, ada beberapa kabupaten dan kota yang perlu mengejar cakupan vaksinasi dosis kedua dan
booster. Salah satunya, Sumatra Barat yang angka cakupan vaksinasi untuk dosis pertama 84 persen sedangkan dosis kedua 52 persen.
Ada juga Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Cakupan dosis pertama di daerah ini mencapai 76 persen dan dosis kedua 36 persen. Sedangkan, vaksinasi untuk lansia baru mencapai 82 persen dan dosis kedua masih rendah.
"Tolong didorong agar bisa mendekati dosis pertama.
Booster saya titip agar disuntikkan di tempat-tempat yang interaksinya tinggi," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)