Jakarta: Plt Ketua Umum PPP Mardiono mengungkapkan suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan enam ketua umum (ketum) partai koalisi pemerintah dipenuhi kebahagiaan dan canda tawa. Dia menyebut pertemuan itu tidak membahas hal-hal bersifat politik praktis, seperti bursa calon presiden (capres) 2024.
“Bahagia sekali, banyak tertawa-tertawa. Makanannya juga enak sekali, ada udangnya, enak sekali,” kata Mardiono di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa malam, 2 Mei 2023.
Mardiono menerangkan pertemuan tersebut juga menunjukkan bahwa partai koalisi pemerintah masih kokoh. Dia mengungkap salah satu yang dibahas soal penanganan arus mudik dan balik Lebaran 2023.
"Kami diundang makan malam dengan Pak Presiden membahas Indonesia, lebaran, alhamdulillah, kemudian penanganan kemacetan lalu lintas yang baik tak seperti dulu. Alhamdullilah ini yang terbaik," jelas dia.
Menurut Mardiono, sejumlah hal dibahas dengan suasana santai namun tetap berorientasi untuk pembangunan Indonesia ke depan. Termasuk pembahasan soal pentingnya stabilitas politik dan komitmen untuk menjaga pesta demokrasi agar bisa dinikmati oleh masyarakat.
Pertemuan yang terjadi selama hampir 2 jam 30 menit itu juga membahas stabilitas politik. Dia menerangkan stabilitas politik itu diharapkan bisa membawa Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk tantangan bonus demografi.
Pertemuan sejak pukul 19.00 WIB hingga 21.30 WIB tersebut dihadiri enam ketum parpol yakni Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Plt Ketum PPP Mardiono. Mardiono mengatakan bahwa Ketum NasDem Surya Paloh tidak hadir karena sedang berada di luar negeri.
"Jadi ya bahasannya tidak terlalu berat, ringan-ringan tetapi yang pasti adalah untuk Indonesia ke depan," kata dia.
Pertemuan antara Jokowi dan jajaran ketum parpol koalisi pemerintah dilakukan secara tertutup. Ketika pertemuan berakhir, Megawati terlebih dahulu meninggalkan Istana Merdeka menggunakan mobil didampingi Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Setelah Megawati, kemudian Airlangga dan Muhaimin Iskandar berjalan kaki beriringan meninggalkan Istana.
Selanjutnya, Prabowo, Zulkifli Hasan, dan Mardiono berjalan bersama meninggalkan Istana. Terkait Megawati yang keluar terlebih dahulu dari Istana, Mardiono menyebut karena Presiden ke-5 RI itu langsung diantarkan oleh Presiden Jokowi.
“Oh iya, karena Pak Presiden tadi mengantarkan sampai ke depan dan mobil Ibu Mega yang sudah jemput duluan jadi Bu Mega yang keluar duluan," kata dia.
Sedangkan mengenai Airlangga yang tampak begitu dekat dengan Muhaimin Iskandar di pertemuan itu, Mardiono menganggap itu hanya kebetulan saja. Airlangga merupakan rekan koalisi Mardiono dan Zulkifli Hasan dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menyongsong Pemilu 2024.
Namun PPP sudah memutuskan sikap untuk mendukung kader PDI-P Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Sedangkan Muhaimin Iskandar dan partainya, PKB, berkoalisi dengan Gerindra.
”Kebetulan saja, tadi kita masih ngobrol sama Pak Presiden, sama Pak Prabowo. Sudah (Airlangga dan Muhaimin) jalan duluan, enggak ada masalah, tadi kami ngobrol bersama," jelas Mardiono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Plt Ketua Umum
PPP Mardiono mengungkapkan suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan enam ketua umum (ketum) partai koalisi pemerintah dipenuhi kebahagiaan dan canda tawa. Dia menyebut pertemuan itu tidak membahas hal-hal bersifat politik praktis, seperti bursa calon presiden (capres)
2024.
“Bahagia sekali, banyak tertawa-tertawa. Makanannya juga enak sekali, ada udangnya, enak sekali,” kata Mardiono di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa malam, 2 Mei 2023.
Mardiono menerangkan pertemuan tersebut juga menunjukkan bahwa partai koalisi pemerintah masih kokoh. Dia mengungkap salah satu yang dibahas soal penanganan arus mudik dan balik Lebaran 2023.
"Kami diundang makan malam dengan Pak Presiden membahas Indonesia, lebaran, alhamdulillah, kemudian penanganan kemacetan lalu lintas yang baik tak seperti dulu. Alhamdullilah ini yang terbaik," jelas dia.
Menurut Mardiono, sejumlah hal dibahas dengan suasana santai namun tetap berorientasi untuk pembangunan Indonesia ke depan. Termasuk pembahasan soal pentingnya stabilitas politik dan komitmen untuk menjaga pesta demokrasi agar bisa dinikmati oleh masyarakat.
Pertemuan yang terjadi selama hampir 2 jam 30 menit itu juga membahas stabilitas politik. Dia menerangkan stabilitas politik itu diharapkan bisa membawa Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk tantangan bonus demografi.
Pertemuan sejak pukul 19.00 WIB hingga 21.30 WIB tersebut dihadiri enam ketum parpol yakni Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Plt Ketum PPP Mardiono. Mardiono mengatakan bahwa Ketum NasDem Surya Paloh tidak hadir karena sedang berada di luar negeri.
"Jadi ya bahasannya tidak terlalu berat, ringan-ringan tetapi yang pasti adalah untuk Indonesia ke depan," kata dia.
Pertemuan antara Jokowi dan jajaran ketum parpol koalisi pemerintah dilakukan secara tertutup. Ketika pertemuan berakhir, Megawati terlebih dahulu meninggalkan Istana Merdeka menggunakan mobil didampingi Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Setelah Megawati, kemudian Airlangga dan Muhaimin Iskandar berjalan kaki beriringan meninggalkan Istana.
Selanjutnya, Prabowo, Zulkifli Hasan, dan Mardiono berjalan bersama meninggalkan Istana. Terkait Megawati yang keluar terlebih dahulu dari Istana, Mardiono menyebut karena Presiden ke-5 RI itu langsung diantarkan oleh Presiden Jokowi.
“Oh iya, karena Pak Presiden tadi mengantarkan sampai ke depan dan mobil Ibu Mega yang sudah jemput duluan jadi Bu Mega yang keluar duluan," kata dia.
Sedangkan mengenai Airlangga yang tampak begitu dekat dengan Muhaimin Iskandar di pertemuan itu, Mardiono menganggap itu hanya kebetulan saja. Airlangga merupakan rekan koalisi Mardiono dan Zulkifli Hasan dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menyongsong Pemilu 2024.
Namun PPP sudah memutuskan sikap untuk mendukung kader PDI-P Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Sedangkan Muhaimin Iskandar dan partainya, PKB, berkoalisi dengan Gerindra.
”Kebetulan saja, tadi kita masih ngobrol sama Pak Presiden, sama Pak Prabowo. Sudah (Airlangga dan Muhaimin) jalan duluan, enggak ada masalah, tadi kami ngobrol bersama," jelas Mardiono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)