Presiden Joko Widodo. Foto: MI/Ramdani.
Presiden Joko Widodo. Foto: MI/Ramdani.

Menakar Bahaya Sesumbar Jokowi Soal Data Intelijen Terkait Parpol

Theofilus Ifan Sucipto • 21 September 2023 13:47
Jakarta: Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku mengantongi informasi intelijen soal aktivitas partai politik (parpol) dinilai berbahaya. Efek negatif pernyataan ini disebut bisa menyebar ke mana-mana. 
 
Salah satunya, membuat iklim demokrasi kurang sehat. Ada pesan negatif yang ditangkap dari ucapan tersebut.
 
"Kondisi ini berpotensi menciptakan politic of fear yang digunakan presiden dengan kekuasaannya untuk menebar ketakutan," kata peneliti senior Pusat Riset Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Firman Noor dalam diskusi virtual, Kamis, 21 September 2023.

Firman mengatakan ketakutan itu ditujukan pada para pihak yang terlibat dalam kepentingan elektoral. Terutama, mereka yang tidak segaris dengan pandangan presiden.
 
"Dalam negara demokrasi, mestinya presiden berdiri di atas semua kekuatan politik," papar dia.
 
Firman mafhum presiden berasal dari salah satu kekuatan politik atau parpol. Namun bukan berarti presiden berhak cawe-cawe atas urusan internal parpol lain.
 
"Presiden sebenarnya tidak boleh ingin tahu atau mendapatkan informasi terkait kekuatan politik di luar partainya yang ada di Indonesia," ujar dia.
 
Baca juga: Ada 3 Pelanggaran dari Pernyataan Informasi Intelijen Parpol, Apa Saja?

Pernyataan Jokowi juga disebut berpotensi menimbulkan dampak negatif. Khususnya, buat parpol dan demokrasi Indonesia.
 
"Imbas dari pernyataan presiden akan menjadikan parpol semakin tidak mandiri dan independen," ungkap dia.
 
Firman mengatakan parpol yang tidak mandiri merupakan ancaman bagi demokrasi. Sebab, parpol sejatinya berperan sebagai penyalur aspirasi, agregasi, dan kepentingan masyarakat.
 
"Sehingga semestinya dapat menjadi organisasi yang mandiri dalam menjalankan fungsi-fungsinya," papar dia.
 
Firman menyebut adanya aktivitas intelijen berpotensi membuat parpol tidak nyaman untuk bebas berpikir. Parpol akan merasa selalu dimata-matai sehingga ragu untuk bersikap apalagi berbeda pandangan dengan pemerintah.
 
"Sikap kritis parpol dapat menjadi sesuatu yang haram dan tidak diperkenankan sebagaimana yang terjadi di rezim otoriter," jelas dia.
 
Baca juga: Pernyataan Informasi Intelijen Jokowi Dinilai Berpotensi Mencoreng Muruah Pemilu

Pernyataan terbuka Jokowi soal data intelijen terkait parpol juga akan berdampak pada demokrasi lantaran ada paradigma parpol sebagai salah satu kekuatan demokrasi justru dicurigai. Padahal, inti demokrasi ialah kebebasan yang disalurkan, salah satunya melalui parpol.
 
"Ketika kebebasan dibayang-bayangi kekuasaan presiden dan parpol dikontrol, kehidupan demokrasi akan semakin mati suri," ucap Firman.
 
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan pernyataan terbuka terkait pengetahuannya terhadap data intelijen. Jokowi menyampaikan kepada relawan bahwa dirinya mengantongi data intelijen pergerakan semua partai politik.
 
"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi ketika membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu, 16 September 2023.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan