Jakarta: Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyebut eks Presiden PKS Anis Matta menolak tawaran nyaleg. Tawaran itu sekaligus membantah adanya upaya menyingkirkan Anis Matta.
"Pak Anis Matta juga diminta partai untuk menjadi anggota dewan. Beliau mempunyai pilihan tidak menjadi anggota dewan. Ya itu pilihan," kata Hidayat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Juli 2018.
PKS juga tetap memasukkan Anis dalam sembilan kandidat capres atau cawapres partai tersebut. Segala langkah PKS diklaim sebagai bentuk apresiasi terhadap mantan pimpinan mereka itu.
Baca: PKS Tutup Rapat Pintu untuk Anis Matta
Hidayat juga membantah lampiran surat pengunduran diri bertanggal kosong merupakan akal-akalan menyingkirkan Anis dan loyalisnya. Surat itu hanya bertujuan menyolidkan partai.
"Kami tak dalam posisi menolak, posisi kami inilah anggota dewan dari PKS dan ada tanda tangan, semua harus tanda tangan. Saya tanda tangan, Pak Jazuli Juwaini (Ketua Fraksi PKS) juga tanda tangan. Apa salahnya?" ucap dia.
Baca: Surat Tanggal Kosong Bacaleg PKS Antisipasi Kader Berkhianat
Sebelumnya, politikus PKS Mahfudz Siddiq menyebut langkah Anis dijegal sejak lama. Anis tak diberi ruang dengan berbagai cara.
Tak lama setelah itu, muncul pula kewajiban kader melampirkan surat pengunduran diri bertanggal kosong. Kecurigaan penjegalan semakin meruncing.
Jakarta: Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyebut eks Presiden PKS Anis Matta menolak tawaran nyaleg. Tawaran itu sekaligus membantah adanya upaya menyingkirkan Anis Matta.
"Pak Anis Matta juga diminta partai untuk menjadi anggota dewan. Beliau mempunyai pilihan tidak menjadi anggota dewan. Ya itu pilihan," kata Hidayat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Juli 2018.
PKS juga tetap memasukkan Anis dalam sembilan kandidat capres atau cawapres partai tersebut. Segala langkah PKS diklaim sebagai bentuk apresiasi terhadap mantan pimpinan mereka itu.
Baca: PKS Tutup Rapat Pintu untuk Anis Matta
Hidayat juga membantah lampiran surat pengunduran diri bertanggal kosong merupakan akal-akalan menyingkirkan Anis dan loyalisnya. Surat itu hanya bertujuan menyolidkan partai.
"Kami tak dalam posisi menolak, posisi kami inilah anggota dewan dari PKS dan ada tanda tangan, semua harus tanda tangan. Saya tanda tangan, Pak Jazuli Juwaini (Ketua Fraksi PKS) juga tanda tangan. Apa salahnya?" ucap dia.
Baca: Surat Tanggal Kosong Bacaleg PKS Antisipasi Kader Berkhianat
Sebelumnya, politikus PKS Mahfudz Siddiq menyebut langkah Anis dijegal sejak lama. Anis tak diberi ruang dengan berbagai cara.
Tak lama setelah itu, muncul pula kewajiban kader melampirkan surat pengunduran diri bertanggal kosong. Kecurigaan penjegalan semakin meruncing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)