Jakarta: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan Pancasila merupakan sebuah acuan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila merupakan ideologi yang lahir dari berbagai perdebatan yang dilakukan para pemikir bangsa.
Surya Paloh menjelaskan dari catatan sejarah, para pemikir bangsa saling berdialog satu sama lain, mendiskusikan, mengupayakan untuk menemukan sesuatu sebagai dasar dari negara Indonesia.
Ada banyak mazhab politk yang hadir dalam pertemuan itu. Ada pikiran yang menyangkut komunisme, kapitalisme, bahkan pasisme.
"Akhirnya ada kesepakatan memang yang terbaik sebagai acuan kita bersama dalam berbangsa dan bernegara adalah Pancasila sebagai ideologi, sebagai alat kita bersatu di republik ini," ujar Surya Paloh dalam launching buku Pancasila di Rumahku di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 24 Juni 2024.
Dia pun menyoroti Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Bicara soal Pancasila, kata dia, saat ini dipandang sebagai bentuk sinsisme, apatisme, bahkan dianggap nirisme.
"Itulah objektif keadaan hari ini. Kita suka atau tidak suka dan inilah Pancasila kita hari ini, di bumi pancasila yang kita katakan sendiri," ujar dia.
Jakarta: Ketua Umum Partai NasDem
Surya Paloh mengatakan
Pancasila merupakan sebuah acuan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila merupakan ideologi yang lahir dari berbagai perdebatan yang dilakukan para pemikir bangsa.
Surya Paloh menjelaskan dari catatan sejarah, para pemikir bangsa saling berdialog satu sama lain, mendiskusikan, mengupayakan untuk menemukan sesuatu sebagai dasar dari negara Indonesia.
Ada banyak mazhab politk yang hadir dalam pertemuan itu. Ada pikiran yang menyangkut komunisme, kapitalisme, bahkan pasisme.
"Akhirnya ada kesepakatan memang yang terbaik sebagai acuan kita bersama dalam berbangsa dan bernegara adalah Pancasila sebagai ideologi, sebagai alat kita bersatu di republik ini," ujar Surya Paloh dalam launching buku Pancasila di Rumahku di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 24 Juni 2024.
Dia pun menyoroti Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Bicara soal Pancasila, kata dia, saat ini dipandang sebagai bentuk sinsisme, apatisme, bahkan dianggap nirisme.
"Itulah objektif keadaan hari ini. Kita suka atau tidak suka dan inilah Pancasila kita hari ini, di bumi pancasila yang kita katakan sendiri," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)