Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Ini 2 Sosok Pengganti Jokowi Versi Ramalan Jayabaya, Benarkah?

Cindy • 09 Desember 2021 15:49
Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengaku enggan maju menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Alasannya karena nama Zulkifli Hasan tidak ada dalam ramalan Jongko Jayabaya. 
 
"Nama saya Zulkifli Hasan, enggak ada (unsur) O-nya," kata Zulhas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 9 Desember 2021.
 
Zulhas mengaku percaya dengan ramalan dari Raja Kediri, Prabu Jayabaya (1135-1157 M). Pasalnya, nama pemimpin Indonesia harus mempunyai nama dengan akhiran Notonegoro. 

Baca: Tak Masuk Ramalan Jayabaya, Zulhas Ogah Nyapres

Kebenaran Ramalan Jayabaya

Raja Kediri Prabu Jayabaya dan ramalan Jongko Jayabaya. Foto Ancientorigins
Raja Kediri Prabu Jayabaya dan ramalan Jongko Jayabaya. Foto Ancientorigins.
 
Ramalan Jayabaya yang dibuat pada masa Kerajaan Kediri itu diyakini orang Jawa sebagai ramalan yang mungkin terjadi. Sebab, beberapa ramalan atau Jongko Jayabaya sudah terbukti di kehidupan saat ini. 
 
Ramalan Jayabaya yang sudah terbukti seperti, penjajahan Belanda dan Jepang di Tanah Air, alat transportasi (kereta, pesawat, motor, dan mobil), hingga sosok pemimpin Indonesia. Menariknya, ramalan Jayabaya menyebut bahwa pemimpin Indonesia harus memiliki nama dengan akhiran "Notonegoro". "Noto" artinya menata dan "Negoro" memiliki arti negara.

Mengulik ramalan Jayabaya untuk Pengganti Jokowi

Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono, menjelaskan akhiran nama pemimpin Indonesia dalam Jangka Jayabaya itu sudah terbukti. 
 
Akhiran No merujuk pada Soekarno, To pada Soeharto, kemudian No kedua melekat pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Serta Joko Widodo yang semasa kecil bernama Mulyono juga berakhiran No. 
 
"Jokowi saat lahir nama aslinya Mulyono. Namun ibunya mengganti nama jadi Joko Widodo. Jadi Jokowi masuknya di No, Mulyono," ungkap Arief lewat keterangan tertulis, Kamis, 9 Desember 2021. 
 
Sementara itu, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Megawati Soekarnoputri tidak masuk dalam hitungan. Sebab, ketiga presiden itu tidak memimpin selama lima tahun atau hanya masa transisi. 
 
Baca: Ini Faktor yang Memengaruhi Keterpilihan Calon Pemimpin
 
Berdasarkan urutan Notonegoro dari Jangka Jayabaya itu, Arief menyebut ada tiga nama yang sekiranya cocok, yakni Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, dan Gatot Numantyo. Dari tiga nama itu, ada dua yang masuk radar calon presiden potensial. 
 
"Hanya dua tokoh yang masuk Jongko Joyoboyo, Notonogoro sebagai penerus Jokowi, yaitu Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto," ujar dia. 
 
Dia menambahkan baik Ganjar dan Airlangga sudah memenuhi syarat berikutnya sebagai presiden, yaitu harus orang Jawa yang lahir di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Oleh karena itu, Arief yakin nama yang tidak mengandung unsur Notonogoro dari Jongko Jayabaya akan sulit menjadi presiden. 
 
Menurut Anda apakah ramalan Jongko Jayabaya itu akan terjadi pada Pilpres 2024 mendatang? Benar atau tidaknya ramalan Jayabaya tentu hanya waktu yang akan menjawabnya. 
 
Baca: Hanya 4,5% Pemilih Jokowi Dukung Sandiaga, Mayoritas ke Ganjar dan Prabowo
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan