Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) didorong fokus merampungkan janji kampanye dan program kerja di sisa masa jabatan. Waktu tiga tahun ke depan menjadi momen menentukan bagi Jokowi.
“Ini momen kritis sekali untuk meninggalkan warisan untuk mengatakan Jokowi pemimpin sukses atau gagal,” kata Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan (UPH) Aleksius Jemadu dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Jokow-Ma’ruf, di Luar Dipuji, di dalam Dicaci,' Minggu, 24 Oktober 2021.
Aleksius memberi nilai 7,8 di tahun kedua era pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Angka ini diberikan karena masih banyak hal yang harus dikerjakan dan disempurnakan Jokowi-Ma'ruf.
Baca: Jokowi Mesti Ajak Negara di ASEAN Bersatu Mencapai Kepentingan Bersama
“Kalau nilai delapan itu memberi efek cerah sekali, tapi belum sampai situ,” ujar dia.
Menurut Aleksius, keberhasilan Jokowi ditentukan dari seberapa dirinya mementingkan kepentingan masyarakat. Kepala Negara tidak boleh hanya fokus mengejar pujian di sisa masa jabatan.
“Karena pujian hanya efek dari apa yang dikerjakan,” papar dia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) didorong fokus merampungkan janji kampanye dan program kerja di sisa masa jabatan. Waktu tiga tahun ke depan menjadi momen menentukan bagi Jokowi.
“Ini momen kritis sekali untuk meninggalkan warisan untuk mengatakan Jokowi pemimpin sukses atau gagal,” kata Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan (UPH) Aleksius Jemadu dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Jokow-Ma’ruf, di Luar Dipuji, di dalam Dicaci,' Minggu, 24 Oktober 2021.
Aleksius memberi nilai 7,8 di tahun kedua era pemerintahan
Jokowi-Ma’ruf Amin. Angka ini diberikan karena masih banyak hal yang harus dikerjakan dan disempurnakan Jokowi-
Ma'ruf.
Baca:
Jokowi Mesti Ajak Negara di ASEAN Bersatu Mencapai Kepentingan Bersama
“Kalau nilai delapan itu memberi efek cerah sekali, tapi belum sampai situ,” ujar dia.
Menurut Aleksius, keberhasilan Jokowi ditentukan dari seberapa dirinya mementingkan kepentingan masyarakat. Kepala Negara tidak boleh hanya fokus mengejar pujian di sisa masa jabatan.
“Karena pujian hanya efek dari apa yang dikerjakan,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)