Jakarta: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, membeberkan cara yang tepat untuk memberantas judi online. Yakni, melalui pendekatan spiritual dan struktural.
"Pendekatan pertama pendekatan struktural mengikat, kemudian pemerintah bisa memblokir yang ada unsur judi,” kata Cholil melalui keterangan tertulis, Kamis, 10 Oktober 2024.
Dalam pendekatan spiritual, lanjut dia, pemerintah perlu menggandeng ulama. Para ulama bisa memberikan dakwah kepada masyarakat tentang bahaya judi online.
“Tokoh ulama yang menyadarkan dan memberikan pemahaman kemudian bahasa kita dapat hidayah dari Allah, baru orang sadar sendiri,” ujar Cholil.
Sosialisasi tentang bahaya judi online yang disampaikan ulama maupun tokoh masyarakat sangat penting. Khususnya, menyampaikan pesan mencapai kekayaan butuh kerja keras.
“Kita sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya kerja keras tentang pentingnya sebuah proses untuk bekerja, kekayaan itu sebuah proses bukan secara tiba-tiba," ucap Cholil.
Dia menambahkan dengan maraknya judi online, tidak bisa serta merta menyalahkan pemerintah dan masyarakat. Kasus ini harus menjadi pelajaran bersama agar bangsa Indonesia tidak dimasuki budaya laten yang meresahkan.
“Kita enggak boleh nyalah-nyalahin siapa, jadi judi online itu udah laten mulai dulu orang yang males kerja, kemudian mengambil jalan pintasnya judi. Kedua, orang yang mengkhayal dengan judi pasti orang yang tidak bekerja benar jadinya judi. Yang banyak korban orang miskin, sementara orang kaya jadi bandarnya,” ujar Cholil.
Jakarta: Ketua
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, membeberkan cara yang tepat untuk memberantas
judi online. Yakni, melalui pendekatan spiritual dan struktural.
"Pendekatan pertama pendekatan struktural mengikat, kemudian pemerintah bisa memblokir yang ada unsur judi,” kata Cholil melalui keterangan tertulis, Kamis, 10 Oktober 2024.
Dalam pendekatan spiritual, lanjut dia, pemerintah perlu menggandeng ulama. Para ulama bisa memberikan dakwah kepada masyarakat tentang bahaya judi online.
“Tokoh ulama yang menyadarkan dan memberikan pemahaman kemudian bahasa kita dapat hidayah dari Allah, baru orang sadar sendiri,” ujar Cholil.
Sosialisasi tentang bahaya judi online yang disampaikan ulama maupun tokoh masyarakat sangat penting. Khususnya, menyampaikan pesan mencapai kekayaan butuh kerja keras.
“Kita sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya kerja keras tentang pentingnya sebuah proses untuk bekerja, kekayaan itu sebuah proses bukan secara tiba-tiba," ucap Cholil.
Dia menambahkan dengan maraknya judi online, tidak bisa serta merta menyalahkan pemerintah dan masyarakat. Kasus ini harus menjadi pelajaran bersama agar bangsa Indonesia tidak dimasuki budaya laten yang meresahkan.
“Kita enggak boleh nyalah-nyalahin siapa, jadi judi online itu udah laten mulai dulu orang yang males kerja, kemudian mengambil jalan pintasnya judi. Kedua, orang yang mengkhayal dengan judi pasti orang yang tidak bekerja benar jadinya judi. Yang banyak korban orang miskin, sementara orang kaya jadi bandarnya,” ujar Cholil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)