Jakarta: Partai Keadilan Sejehtera (PKS) mempertimbangkan menarik diri dari koalisi poros Prabowo Subianto. Ini dilakukan jika koalisi tak memilih kader PKS jadi calon wakil presiden.
"Itu salah satu opsi (abstain) yang mungkin diambil kalau memang situasinya tidak memungkinan," kata Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyuddin saat dihubungi wartawan, Rabu, 1 Agustus 2018.
Keputusan abstain atau tidak, kata Suhud, tergantung pembahasan di DPP dan Majelis Syuro partai. Pembahasan abstain diambil jika Prabowo tak menarik kader PKS menjadi kadernya.
"Kira-kira sikap resmi PKS itu seperti apa ketika ada nama lain yang diusulkan," ucap dia.
(Baca juga:
Poros Prabowo Simulasikan Nama Cawapres)
PKS sendiri sejatinya memberi waktu kepada Prabowo untuk menentukan pilihannya 30 Juli lalu. Namun, karena ada putusan hasil rekomendasi ijtima ulama, PKS memberi waktu Prabowo mempertimbangkannya.
"Pada saatnya kita akan meminta kapan kira-kira dipastikan koalisi ini bisa lanjut apa tidak," ucap dia.
Suhud menegaskan posisi partainya kini bergantung pada sikap Prabowo. Apakah tetap bersama koalisi Prabowo atau hengkang.
"Mungkin koalisi bisa tetap berjalan. Jika tidak ya mungkin ada pembicaraan," pungkas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))