Jakarta: Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk tim investigasi internal untuk menyelidiki isu tenaga kerja asing (TKA). Bersama Partai Gerindra, mendorong dibentuknya Pansus Angket TKA.
"Kesimpulan sementara memang ada masalah dalam regulasi dan kebijakan pemerintah, lemahnya pengawasan," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 24 Mei 2018.
Jazuly mengatakan, di tengah gencarnya pembangunan insfratruktur nasional seharusnya pemerintah berpihak kepada tenaga kerja lokal. Sebab, banyak tenaga kerja lokal yang masih menganggur dan membutuhkan pekerjaan.
"Hasil penelitian LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), kebijakan pemerintah yang longgar terhadap investasi asing termasuk kebijakan bebas visa menjadi penyebab maraknya migrasi TKA terutama dari Tiongkok ke dalam negeri," tegas Jazuli.
Ada sejumlah kebijakan yang dikritisi. Di antaranya Perpres 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan TKA, kebijakan bebas visa berdasarkan Perpres 69 Tahun 2015 (45 negara) dan Perpres 21 Tahun 2016 (169 negara).
"Jangan sampai atas nama investasi negara kita rugi apalagi sampai mengorbankan kebutuhan lapangan kerja rakyat sendiri," jelas Jazuli.
Di kesempatan yang sama, Fraksi PKS mengadakan perayaan HUT Kemerdekaan RI berdasarkan kalender Hijriah 9 Ramadan yang tepat jatuh Kamis 24 Mei kemarin.
Baca: Pemerintah Resmikan Satgas Tenaga Kerja Asing
Kata Jazuli, momen kemerdekan ini dijadikan refleksi mewujudkan tujuan bernegara yang jika dirangkum ada dua menghadirkan kesejahteraan rakyat dan menjaga kedaulatan bangsa.
"Untuk itu momen ini kita kaitkan dengan isu aktual yang menjadi perhatian dan meresahkan publik secara luas yaitu soal tenaga kerja asing, investasi dan kedaulatan negara. Tujuannya supaya menjadi perhatian pemerintah bahwa kesejahteraan rakyat melalui pemenuhan lapangan kerja untuk rakyat harus lebih diutamakan daripada tenaga kerja asing betapapun kita perlu investasi," pungkasnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Wb7JYxrN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk tim investigasi internal untuk menyelidiki isu tenaga kerja asing (TKA). Bersama Partai Gerindra, mendorong dibentuknya Pansus Angket TKA.
"Kesimpulan sementara memang ada masalah dalam regulasi dan kebijakan pemerintah, lemahnya pengawasan," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 24 Mei 2018.
Jazuly mengatakan, di tengah gencarnya pembangunan insfratruktur nasional seharusnya pemerintah berpihak kepada tenaga kerja lokal. Sebab, banyak tenaga kerja lokal yang masih menganggur dan membutuhkan pekerjaan.
"Hasil penelitian LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), kebijakan pemerintah yang longgar terhadap investasi asing termasuk kebijakan bebas visa menjadi penyebab maraknya migrasi TKA terutama dari Tiongkok ke dalam negeri," tegas Jazuli.
Ada sejumlah kebijakan yang dikritisi. Di antaranya Perpres 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan TKA, kebijakan bebas visa berdasarkan Perpres 69 Tahun 2015 (45 negara) dan Perpres 21 Tahun 2016 (169 negara).
"Jangan sampai atas nama investasi negara kita rugi apalagi sampai mengorbankan kebutuhan lapangan kerja rakyat sendiri," jelas Jazuli.
Di kesempatan yang sama, Fraksi PKS mengadakan perayaan HUT Kemerdekaan RI berdasarkan kalender Hijriah 9 Ramadan yang tepat jatuh Kamis 24 Mei kemarin.
Baca: Pemerintah Resmikan Satgas Tenaga Kerja Asing
Kata Jazuli, momen kemerdekan ini dijadikan refleksi mewujudkan tujuan bernegara yang jika dirangkum ada dua menghadirkan kesejahteraan rakyat dan menjaga kedaulatan bangsa.
"Untuk itu momen ini kita kaitkan dengan isu aktual yang menjadi perhatian dan meresahkan publik secara luas yaitu soal tenaga kerja asing, investasi dan kedaulatan negara. Tujuannya supaya menjadi perhatian pemerintah bahwa kesejahteraan rakyat melalui pemenuhan lapangan kerja untuk rakyat harus lebih diutamakan daripada tenaga kerja asing betapapun kita perlu investasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)