Jakarta: Pengusaha bereaksi negatif terkait rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total pada Senin, 14 September 2020. Bos Djarum Budi Hartono melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo.
"Menurut kami, keputusan untuk memberlakukan PSBB Kembali itu tidak tepat," kata Budi dalam surat yang diunggah pengusaha Peter Gontha di akun Instagram @petergontha, Sabtu, 12 September 2020.
Orang terkaya di Indonesia itu memberikan masukan agar pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan PSBB total. Surat yang disampaikan pada Jumat, 11 September 2020 itu juga menyajikan bandingan atas alasan penerapan PSBB.
Budi menilai PSBB di Jakarta tidak efektif menurunkan tingkat pertumbuhan infeksi covid-19 (korona) di Jakarta. Dia melampirkan data untuk menguatkan argumen tersebut.
"Di Jakarta meskipun pemerintah DKI Jakarta telah melakukan PSBB tingkat pertumbuhan infeksi tetap masih naik," kata Budi.
Dia juga menyanggah alasan Anies memberlakukan kembali PSBB lantaran kapasitas rumah sakit (RS) di Jakarta akan mencapai maksimum kapasitasnya dalam waktu dekat. Budi menyebut kapasitas RS di DKI Jakarta tetap mencapai maksimum kapasitas dengan atau tidak diberlakukan PSBB lagi.
"Hal ini disebabkan seharusnya Pemerintah Daerah/Pemerintah Pusat harus terus menyiapkan tempat isolasi mandiri untuk menangani lonjakan kasus," tutur Budi.
Budi merekomendasikan penegakan aturan dan pemberian sanksi yang lebih ketat kepada masyarakat yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah juga mesti meningkatkan kapasitas tempat isolasi, melaksanakan pelacakan, dan perawatan pada pasien covid-19.
Pemilik BCA itu menilai perekonomian harus tetap terjaga. Sehingga dapat terus menjaga kesinambungan kehidupan bermasyarakat.
Budi menyebut pelaksanakan PSBB yang tidak efektif berpotensi melawan keinginan masyarakat. Sebab, masyarakat menghendaki kehidupan new normal, hidup dengan pembatasan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan lainnya.
"Masyarakat lebih takut kehilangan pekerjaan dan pendapatan serta kelaparan daripada ancaman penularan covid-19," tegas Budi.
Jakarta: Pengusaha bereaksi negatif terkait rencana Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (
PSBB) total pada Senin, 14 September 2020. Bos Djarum Budi Hartono melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo.
"Menurut kami, keputusan untuk memberlakukan PSBB Kembali itu tidak tepat," kata Budi dalam surat yang diunggah pengusaha Peter Gontha di akun Instagram @petergontha, Sabtu, 12 September 2020.
Orang terkaya di Indonesia itu memberikan masukan agar pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan PSBB total. Surat yang disampaikan pada Jumat, 11 September 2020 itu juga menyajikan bandingan atas alasan penerapan PSBB.
Budi menilai PSBB di Jakarta tidak efektif menurunkan tingkat pertumbuhan infeksi covid-19 (
korona) di Jakarta. Dia melampirkan data untuk menguatkan argumen tersebut.
"Di Jakarta meskipun pemerintah DKI Jakarta telah melakukan PSBB tingkat pertumbuhan infeksi tetap masih naik," kata Budi.
Dia juga menyanggah alasan Anies memberlakukan kembali PSBB lantaran kapasitas rumah sakit (RS) di Jakarta akan mencapai maksimum kapasitasnya dalam waktu dekat. Budi menyebut kapasitas RS di DKI Jakarta tetap mencapai maksimum kapasitas dengan atau tidak diberlakukan PSBB lagi.
"Hal ini disebabkan seharusnya Pemerintah Daerah/Pemerintah Pusat harus terus menyiapkan tempat isolasi mandiri untuk menangani lonjakan kasus," tutur Budi.