Semarang: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan kerja sama internasional dalam jaminan produk halal merupakan sebuah keniscayaan. Saat ini, pengakuan dan jaminan produk halal menjadi suatu kebutuhan.
"Tidak sekadar untuk meraih peluang di pasar halal global, tetapi juga untuk memikul tanggung jawab bersama dalam memberikan jaminan kehalalan produk kepada konsumen di berbagai belahan dunia," ujar Ma'ruf saat membuka Forum Halal 20 (H20) di Hotel Padma, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 17 November 2022.
Ma'ruf menegaskan Indonesia terus berkomitmen dalam mengembangkan dan memperkuat kerja sama pasar halal global. Baik dengan negara-negara anggota G20, maupun negara-negara tujuan ekspor Indonesia lainnya.
"Melalui upaya ini (H20), saya yakin ekonomi halal akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang dapat diandalkan dan diperhitungkan dalam upaya untuk pulih bersama, secara kuat dan inklusif," tutur Wapres.
Ma'ruf membeberkan potensi besar pasar halal global kian menarik bagi produsen serta pelaku perdagangan antarnegara. Konsumsi umat muslim dunia tahun 2021 menembus USD 2 triliun.
Bahkan, pada 2025 diproyeksikan mencapai USD 2,8 triliun. Kini, sejumlah negara telah menikmati manfaat dan keuntungan dari volume perdagangan dan nilai transaksi produk halal antarnegara.
Wapres berharap H20 menjadi media bertukar pengetahuan di tengah pelaku industri halal global. Serta dapat melahirkan kesepakatan yang konkret dan berdampak terhadap masyarakat.
"Kegiatan ini sepatutnya juga menjadi momentum untuk mewujudkan kemitraan halal global demi masa depan yang berkelanjutan," jelasnya.
Forum internasional ini mengangkat tema Global Halal Partnership For A Robust Sustainable Future. Sekitar 300 peserta dari 40 negara akan terlibat.
Mereka terdiri dari duta besar negara sahabat, perwakilan 104 Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN), praktisi, ilmuwan, serta pemerhati jaminan produk halal.
Semarang: Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin mengatakan kerja sama internasional dalam jaminan produk halal merupakan sebuah keniscayaan. Saat ini, pengakuan dan jaminan produk halal menjadi suatu kebutuhan.
"Tidak sekadar untuk meraih peluang di pasar halal global, tetapi juga untuk memikul tanggung jawab bersama dalam memberikan jaminan kehalalan produk kepada konsumen di berbagai belahan dunia," ujar Ma'ruf saat membuka Forum Halal 20 (H20) di Hotel Padma, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 17 November 2022.
Ma'ruf menegaskan Indonesia terus berkomitmen dalam mengembangkan dan memperkuat kerja sama
pasar halal global. Baik dengan negara-negara anggota G20, maupun negara-negara tujuan ekspor Indonesia lainnya.
"Melalui upaya ini (H20), saya yakin ekonomi halal akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang dapat diandalkan dan diperhitungkan dalam upaya untuk pulih bersama, secara kuat dan inklusif," tutur Wapres.
Ma'ruf membeberkan potensi besar pasar halal global kian menarik bagi produsen serta pelaku perdagangan antarnegara. Konsumsi umat muslim dunia tahun 2021 menembus USD 2 triliun.
Bahkan, pada 2025 diproyeksikan mencapai USD 2,8 triliun. Kini, sejumlah negara telah menikmati manfaat dan keuntungan dari volume perdagangan dan nilai transaksi produk halal antarnegara.
Wapres berharap H20 menjadi media bertukar pengetahuan di tengah pelaku
industri halal global. Serta dapat melahirkan kesepakatan yang konkret dan berdampak terhadap masyarakat.
"Kegiatan ini sepatutnya juga menjadi momentum untuk mewujudkan kemitraan halal global demi masa depan yang berkelanjutan," jelasnya.
Forum internasional ini mengangkat tema Global Halal Partnership For A Robust Sustainable Future. Sekitar 300 peserta dari 40 negara akan terlibat.
Mereka terdiri dari duta besar negara sahabat, perwakilan 104 Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN), praktisi, ilmuwan, serta pemerhati jaminan
produk halal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)