Anggota Komisi III DPR fraksi PDI Perjuangan Wayan Sudirta dalam diskusi di Warunk WOW, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: Medcom.id/Candra Yuri Nuralam.
IPK Indonesia Merosot, Legislator PDIP: Karena Kritik Terlalu Keras
Candra Yuri Nuralam • 12 Februari 2023 17:47
Jakarta: Penurunan indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia disebut tidak sepenuhnya karena kinerja penegak hukum. Kritik terlalu pedas terhadap pemberantasan korupsi dituding jadi salah satu penyebabnya.
"Mohon maaf bisa jadi karena kritik terlalu keras. Ketidakpercayaan dalam hukum dan persepsi terlalu keras," kata anggota Komisi III DPR dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Wayan Sudirta dalam diskusi di Warunk WOW, Jakarta Selatan, Minggu, 12 Februari 2023.
Wayan mengatakan kritik pedas itu menjadi acuan media massa dalam pemberitaan. Sehingga, masyarakat yang mengonsumsi pesan itu menilai pemberantasan korupsi di Indonesia dalam keadaan buruk.
"Lontaran-lontaran di media jadi salah satu acuan," ucap Wayan.
Selain itu, budaya suap yang masih dilakukan masyarakat juga diyakini menurunkan IPK Indonesia. Wayan menyebut upaya penegak hukum bakal sia-sia jika kebiasaan korupsi masih mendarah daging di kalangan masyarakat.
"Sehebat apapun peraturan, juga andai kata aparat hukumnya tegak, kalau masyarakatnya daya hukumnya masih main suap, main korupsi agak sulit," ucap Ali.
Jakarta: Penurunan indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia disebut tidak sepenuhnya karena kinerja penegak hukum. Kritik terlalu pedas terhadap pemberantasan korupsi dituding jadi salah satu penyebabnya.
"Mohon maaf bisa jadi karena kritik terlalu keras. Ketidakpercayaan dalam hukum dan persepsi terlalu keras," kata anggota Komisi III DPR dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Wayan Sudirta dalam diskusi di Warunk WOW, Jakarta Selatan, Minggu, 12 Februari 2023.
Wayan mengatakan kritik pedas itu menjadi acuan media massa dalam pemberitaan. Sehingga, masyarakat yang mengonsumsi pesan itu menilai pemberantasan korupsi di Indonesia dalam keadaan buruk.
"Lontaran-lontaran di media jadi salah satu acuan," ucap Wayan.
Selain itu, budaya suap yang masih dilakukan masyarakat juga diyakini menurunkan IPK Indonesia. Wayan menyebut upaya penegak hukum bakal sia-sia jika kebiasaan korupsi masih mendarah daging di kalangan masyarakat.
"Sehebat apapun peraturan, juga andai kata aparat hukumnya tegak, kalau masyarakatnya daya hukumnya masih main suap, main korupsi agak sulit," ucap Ali. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)