Jakarta: Acara lima tahunan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) akan digelar kembali pada 24-30 Oktober 2022 di Wilayah Adat Tabi, Jayapura, Papua. Kongres AMAN keenam ini akan digelar di tepi Danau Sentani yang nantinya akan dihadiri sekitar sepuluh ribu masyarakat adat di Indonesia dan sekitar seratus diantaranya merupakan perwakilan masyarakat adat dari luar negeri.
Deputi Sekjen AMAN Bidang Sosial Budaya Mina Setra mengatakan AMAN bermula sejak tahun 1980-an. Dengan memiliki tujuan memperkuat masyarakat adat dengan mempertemukan masyarakat adat untuk mengkonsolidasi persoalan yang dialami.
"Banyak hal yang menginspirasi, inisiatif-inisiatif komunitas yang bisa memperkuat masyarakat adat kedepannya. Kongres ini mempertemukan masyarakat adat untuk mengkonsolidasikan persoalan apa saja yang dihadapi dan perlu dibicarakan sehingga bisa dicari jalan keluarnya. Sekaligus apa yang menjadi inisiatif komunitas yang harusnya diperkuat dan bisa memperkaya negara ini dengan berbagai keragaman budaya Indonesia," jelasnya.
Kongres ini nantinya akan digelar bertepatan dengan hari kebangkitan adat ke 9 di Kabupaten Jayapura. Ketua Umum Panitia KMAN VI dan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan, masyarakat adat di Tabi sangat antusias mempersiapkan kongres ini.
"Ajang ini sekaligus juga menjadi pertemuan masyarakat adat, bagaimana nantinya persatuan dan keberagaman bisa menjadi sesuatu yang indah. Saat ini masyarakat adat di daerah Tabi sangat antusias untuk mempersiapkan diri menyambut saudara-saudaranya. Ini juga memiliki kesan yang sangat bagus," ungkapnya.
Tema Kongres ke VI ini adalah “Bersatu Pulihkan Kedaulatan Masyarakat Adat untuk Menjaga Identitas Kebangsaan Indonesia yang Beragam dan Tangguh Menghadapi Krisis.” Mina menambahkan tema ini merepresentasikan ketangguhan masyarakat adat dan pemersatu kebudayaan.
Ainun Kusumaningrum
Jakarta: Acara lima tahunan Kongres
Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) akan digelar kembali pada 24-30 Oktober 2022 di Wilayah Adat Tabi, Jayapura,
Papua. Kongres AMAN keenam ini akan digelar di tepi Danau Sentani yang nantinya akan dihadiri sekitar sepuluh ribu masyarakat adat di Indonesia dan sekitar seratus diantaranya merupakan perwakilan masyarakat adat dari luar negeri.
Deputi Sekjen AMAN Bidang Sosial Budaya Mina Setra mengatakan AMAN bermula sejak tahun 1980-an. Dengan memiliki tujuan memperkuat masyarakat adat dengan mempertemukan masyarakat adat untuk mengkonsolidasi persoalan yang dialami.
"Banyak hal yang menginspirasi, inisiatif-inisiatif komunitas yang bisa memperkuat masyarakat adat kedepannya. Kongres ini mempertemukan masyarakat adat untuk mengkonsolidasikan persoalan apa saja yang dihadapi dan perlu dibicarakan sehingga bisa dicari jalan keluarnya. Sekaligus apa yang menjadi inisiatif komunitas yang harusnya diperkuat dan bisa memperkaya negara ini dengan berbagai keragaman budaya Indonesia," jelasnya.
Kongres ini nantinya akan digelar bertepatan dengan hari kebangkitan adat ke 9 di Kabupaten Jayapura. Ketua Umum Panitia KMAN VI dan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan, masyarakat adat di Tabi sangat antusias mempersiapkan kongres ini.
"Ajang ini sekaligus juga menjadi pertemuan masyarakat adat, bagaimana nantinya persatuan dan keberagaman bisa menjadi sesuatu yang indah. Saat ini masyarakat adat di daerah Tabi sangat antusias untuk mempersiapkan diri menyambut saudara-saudaranya. Ini juga memiliki kesan yang sangat bagus," ungkapnya.
Tema Kongres ke VI ini adalah “Bersatu Pulihkan Kedaulatan Masyarakat Adat untuk Menjaga Identitas Kebangsaan Indonesia yang Beragam dan Tangguh Menghadapi Krisis.” Mina menambahkan tema ini merepresentasikan ketangguhan masyarakat adat dan pemersatu kebudayaan.
Ainun Kusumaningrum Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)