Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan dalam diskusi virtual, Rabu, 14 April 2021. Foto: Istimewa
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan dalam diskusi virtual, Rabu, 14 April 2021. Foto: Istimewa

BNPB Gabungkan Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim

Theofilus Ifan Sucipto • 14 April 2021 16:34
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat inovasi terkait antisipasi bencana. Pembaruan ini mengacu pada salah satu poin Deklarasi Yogyakarta, yakni mengintegrasikan upaya pengurangan risiko bencana (PRB) dan adaptasi perubahan iklim (API).
 
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menjelaskan API ialah cara mengelola risiko bencana berdasarkan kajian risiko dan data historis. Sementara itu, PRB ialah aksi adaptasi jangka panjang terhadap dampak perubahan iklim.
 
“API dan PRB ada benang merahnya, yaitu mengelola risiko bencana terkait iklim dengan mempertimbangkan proyeksi iklim di masa mendatang,” kata Lilik dalam diskusi virtual, Rabu, 14 April 2021.

Baca: BMKG: Struktur Bangunan di Malang Tak Tahan Gempa
 
Lilik menyebut 95 persen jenis bencana di Indonesia ialah hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. Konvergensi API dan PRB fokus pada pengelolaan risiko bencana hidrometeorologi.
 
“Sehingga penting untuk konvergensi,” papar dia.
 
Menurut Lilik, dalam menjalankan API dan PRB, kebijakan hingga pendanaan harus bersinergi dengan lembaga lain. BNPB salah satunya telah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
 
“Ini guna meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim dan bencana,” tutur Lilik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan