Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut mutasi virus merupakan hal lumrah. Termasuk adanya mutasi virus covid-19 asal Inggris, B117.
"Mutasi dari virus adalah hal lazim ditemui utamanya di masa pandemi karena banyaknya jumlah penularan di masyarakat," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.
Wiku menuturkan mutasi adalah proses terjadinya kesalahan saat virus memperbanyak diri. Bentuk virus anakan tidak sama dengan virus aslinya sedangkan virus yang dihasilkan dari proses mutasi disebut varian.
"Jika varian menunjukkan sifat fisik yang baik, jelas, maupun samar berbeda dengan virus aslinya, maka varian disebut sebagai strain," kata dia.
Virus bisa muncul dan bertahan setelah mengalami mutasi. Namun, ada kemungkinan virus muncul dan hilang karena tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Sampai saat ini, ada sejumlah varian virus covid-19 dari Wuhan, Tiongkok, yang terdeteksi dan menyebar secara global. Yakni, varian B117 dari Inggris, varian B1351 dari Afrika Selatan yang merupakan hasil mutasi dari B117, serta varian P1 dari Brasil.
Baca: Setahun Pandemi Covid-19, 4 Provinsi di Pulau Jawa Sumbang Kasus Terbanyak
Wiku mengimbau masyarakat tidak panik berlebihan menyikapi kemunculan B117. Para peneliti di Indonesia intens mengamati dinamika persebaran dan perubahan protein virus yang bisa menempel ke reseptor tubuh.
"Studi ini membantu kita memahami bagaimana perubahan dan pengaruhnya pada luas sebaran, efek gejala, kemunculan di alat testing, respons pengobatan, dan efektivitas vaksin," ucap Wiku.
Kabar baiknya, kata Wiku, sebagian besar mutasi tidak secara material mengubah kemampuan virus menularkan penyakit atau virulensi. Mutasi itu juga disebut tidak mengubah efektivitas vaksin secara signifikan.
Wiku mengimbau masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas. Supaya penyebaran virus terkendali dan mengurangi potensi virus untuk bertahan hidup.
"Semakin kita disiplin, semakin kita terlindungi," tegas dia.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut mutasi virus merupakan hal lumrah. Termasuk adanya mutasi
virus covid-19 asal Inggris, B117.
"Mutasi dari virus adalah hal lazim ditemui utamanya di masa pandemi karena banyaknya jumlah penularan di masyarakat," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.
Wiku menuturkan mutasi adalah proses terjadinya kesalahan saat virus memperbanyak diri. Bentuk virus anakan tidak sama dengan virus aslinya sedangkan virus yang dihasilkan dari proses mutasi disebut varian.
"Jika varian menunjukkan sifat fisik yang baik, jelas, maupun samar berbeda dengan virus aslinya, maka varian disebut sebagai strain," kata dia.
Virus bisa muncul dan bertahan setelah mengalami mutasi. Namun, ada kemungkinan virus muncul dan hilang karena tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Sampai saat ini, ada sejumlah varian virus
covid-19 dari Wuhan, Tiongkok, yang terdeteksi dan menyebar secara global. Yakni, varian B117 dari Inggris, varian B1351 dari Afrika Selatan yang merupakan hasil mutasi dari B117, serta varian P1 dari Brasil.
Baca:
Setahun Pandemi Covid-19, 4 Provinsi di Pulau Jawa Sumbang Kasus Terbanyak
Wiku mengimbau masyarakat tidak panik berlebihan menyikapi kemunculan B117. Para peneliti di Indonesia intens mengamati dinamika persebaran dan perubahan protein virus yang bisa menempel ke reseptor tubuh.
"Studi ini membantu kita memahami bagaimana perubahan dan pengaruhnya pada luas sebaran, efek gejala, kemunculan di alat testing, respons pengobatan, dan efektivitas vaksin," ucap Wiku.
Kabar baiknya, kata Wiku, sebagian besar mutasi tidak secara material mengubah kemampuan virus menularkan penyakit atau virulensi. Mutasi itu juga disebut tidak mengubah efektivitas vaksin secara signifikan.
Wiku mengimbau masyarakat tetap disiplin
protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas. Supaya penyebaran virus terkendali dan mengurangi potensi virus untuk bertahan hidup.
"Semakin kita disiplin, semakin kita terlindungi," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)