Jakarta: Imunisasi Human Papillomavirus (HPV) secara gratis bakal diperluas. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya mencegah perempuan terkena kanker serviks melalui perluasan tersebut.
"Vaksin HPV ini akan diberikan secara gratis dan sangat penting untuk melindungi anak perempuan dari kanker serviks atau kanker leher rahim. Tingkat kematian akibat kanker ini mencapai 50% karena mereka datang sudah terlambat," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 10 Agustus 2023.
Menurut dia, perluasan imunisasi HPV merupakan upaya yang efektif dan tergolong murah. Karena, mengedepankan pencegahan menghalau kanker serviks.
"Kalau sudah kena kanker serviks sudah pasti mahal biayanya. Untuk itu, Kemenkes melakukan perluasan HPV secara nasional," kata Max.
Diketahui kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker penyebab kematian tertinggi nomor dua dan salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia. Berdasarkan data dari The Global Cancer Observatory (GCO) pada 2021 terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Penyebabnya pun beragam, namun sebagian besar disebabkan oleh infeksi HPV yaitu sekitar 95 persen. Walaupun memiliki risiko kematian yang tinggi, kanker serviks dapat dicegah yaitu melalui pemberian imunisasi HPV.
"Tolong sampaikan kepada masyarakat terutama yang memiliki anak perempuan usia 11 dan 12 tahun untuk segera memanfaatkan program pemerintah ini," ujar Maxi.
Imunisasi HPV telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, mulai dari tahun 2016 di Provinsi DKI Jakarta, hingga pada tahun 2021 sudah ada 20 Kabupaten/Kota yang melaksanakan imunisasi HPV. Tahun 2022 diperluas ke 112 Kabupaten/Kota.
Total terdapat 132 Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan introduksi imunisasi HPV. Percepatan imunisasi HPV terus dilakukan dengan melaksanakan perluasan secara nasional di seluruh Kabupaten/Kota di tahun 2023.
Pemberian imunisasi ini bagi anak yang bersekolah dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Ia menekankan untuk mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks diperlukan capaian imunisasi HPV minimal 90%.
Ketua DPR RI Komisi IX, Felly Estelita Runtuwene menyebut pencanangan perluasan imunisasi HPV secara nasional ini merupakan momentum yang sangat penting dalam memberikan perlindungan sejak dini dari bahaya kanker serviks. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan program pemerintah ini dengan sebaik-baiknya.
"Juga jangan takut untuk mendapatkan imunisasi HPV, karena ini merupakan bagian dari ikhtiar kita dalam mencegah kanker serviks," ujarnya.
Jakarta: Imunisasi Human Papillomavirus (HPV) secara gratis bakal diperluas. Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) berupaya mencegah perempuan terkena kanker serviks melalui perluasan tersebut.
"Vaksin HPV ini akan diberikan secara gratis dan sangat penting untuk melindungi anak perempuan dari
kanker serviks atau kanker leher rahim. Tingkat kematian akibat kanker ini mencapai 50% karena mereka datang sudah terlambat," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 10 Agustus 2023.
Menurut dia, perluasan imunisasi HPV merupakan upaya yang efektif dan tergolong murah. Karena, mengedepankan pencegahan menghalau kanker serviks.
"Kalau sudah kena kanker serviks sudah pasti mahal biayanya. Untuk itu, Kemenkes melakukan perluasan HPV secara nasional," kata Max.
Diketahui kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker penyebab kematian tertinggi nomor dua dan salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia. Berdasarkan data dari The Global Cancer Observatory (GCO) pada 2021 terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Penyebabnya pun beragam, namun sebagian besar disebabkan oleh infeksi HPV yaitu sekitar 95 persen. Walaupun memiliki risiko kematian yang tinggi, kanker serviks dapat dicegah yaitu melalui pemberian imunisasi HPV.
"Tolong sampaikan kepada masyarakat terutama yang memiliki anak perempuan usia 11 dan 12 tahun untuk segera memanfaatkan program pemerintah ini," ujar Maxi.
Imunisasi HPV telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, mulai dari tahun 2016 di Provinsi DKI Jakarta, hingga pada tahun 2021 sudah ada 20 Kabupaten/Kota yang melaksanakan imunisasi HPV. Tahun 2022 diperluas ke 112 Kabupaten/Kota.
Total terdapat 132 Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan introduksi imunisasi HPV. Percepatan imunisasi HPV terus dilakukan dengan melaksanakan perluasan secara nasional di seluruh Kabupaten/Kota di tahun 2023.
Pemberian imunisasi ini bagi anak yang bersekolah dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Ia menekankan untuk mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks diperlukan capaian imunisasi HPV minimal 90%.
Ketua DPR RI Komisi IX, Felly Estelita Runtuwene menyebut pencanangan perluasan imunisasi HPV secara nasional ini merupakan momentum yang sangat penting dalam memberikan perlindungan sejak dini dari bahaya kanker serviks. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan program pemerintah ini dengan sebaik-baiknya.
"Juga jangan takut untuk mendapatkan imunisasi HPV, karena ini merupakan bagian dari ikhtiar kita dalam mencegah kanker serviks," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)