FITNESS & HEALTH
Bukan Hanya Vaksin HPV, Deteksi Dini Kanker Serviks Juga Perlu Dilakukan
Medcom
Sabtu 22 April 2023 / 15:11
Jakarta: Vaksinasi HPV diperlukan untuk mencegah kanker serviks. Ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan kebidanan, serta melakukan screening organ kewanitaan. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan sel-sel abnormal penyebab kanker.
Vaksin ini dapat bekerja secara maksimal bagi seseorang yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Namun, bagi perempuan yang telah melakukan aktivitas seksual, vaksin ini juga bermanfaat untuk menurunkan risiko HPV. Bahkan, vaksin HPV yang terbaru dapat memproteksi tubuh dari lebih banyak strain HPV.
Menurut data terbaru Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dikomendasikan dua jenis dosis vaksin sesuai usia pasien. Bagi anak perempuan berusia 9-14 tahun, diperlukan 2 dosis vaksin. Sementara, wanita dewasa di atas 18 tahun memerlukan 3 dosis vaksin.
Bagi wanita yang aktif secara seksual dan telah menerima vaksin, mereka tetap perlu melakukan screening. Ini karena sebanyak 30% kasus kanker serviks disebabkan oleh strain HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin tersebut.
"Screening menjadi langkah pencegahan sekunder kanker serviks yang dapat mendeteksi keberadaan sel-sel abnormal, lesi pra-kanker, dan kanker serviks. Deteksi dini sangat penting dilakukan, mengingat kanker serviks stadium awal tidak memiliki gejala," ujar dr. Andry, Sp. O. G, FMIGS, FEGRF dari RSPI.
Apabila sudah menimbulkan gejala, kanker serviks biasanya sudah mencapai tahap lanjut. Jika kanker serviks telah dideteksi dini (tanpa lesi pra-kanker atau stadium awal), kanker dapat segera ditangani sehingga tingkat kesembuhannya akan tinggi.
Pencegahan sekunder ini dapat dilakukan dengan mendeteksi lesi pra-kanker, antara lain:
Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Metode ini tergolong pemeriksaan yang paling murah dan mudah. Nantinya, mulut rahim akan dibalur dengan asam cuka (25 persen), lalu reaksi yang terjadi akan dianalisis untuk mengetahui keberadaan sel abnormal.
Pap Smear
Metode ini dilakukan dengan mengambil contoh-contoh sel yang dilepaskan (eksfoliasi) dari lapisan epitel serviks. Tes ini dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi karena berbagai infeksi virus HPV. Metode ini juga mampu meningkatkan angka deteksi penyakit, ketepatan diagnosis, sampel lebih baik, dan lebih efisien.
Tes DNA HPV
Tes ini memiliki tingkat akurasi hingga 99%. Meski belum terjadi perubahan pada sel pemeriksaan molekuler ini dapat mendeteksi kemungkinan timbulnya lesi pra-kanker.
Kolposkopi
Pemeriksaan dilakukan untuk mengamati bagian yang terinfeksi, menggunakan alat yang dilengkapi dengan kaca pembesar. Apabila ditemukan jaringan terinfeksi, dokter akan melakukan biopsi terarah atau pengambilan sejumlah kecil jaringan tubuh dengan alat tersebut.
Bukan hanya vaksinasi, melakukan screening secara berkala merupakan langkah preventif yang mampu mengurangi jumlah kasus hingga angka kematian kanker serviks. Jadi, segera lakukan vaksinasi HPV dan deteksi dini, ya!
Jessica Gracia Siregar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Vaksin ini dapat bekerja secara maksimal bagi seseorang yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Namun, bagi perempuan yang telah melakukan aktivitas seksual, vaksin ini juga bermanfaat untuk menurunkan risiko HPV. Bahkan, vaksin HPV yang terbaru dapat memproteksi tubuh dari lebih banyak strain HPV.
Menurut data terbaru Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dikomendasikan dua jenis dosis vaksin sesuai usia pasien. Bagi anak perempuan berusia 9-14 tahun, diperlukan 2 dosis vaksin. Sementara, wanita dewasa di atas 18 tahun memerlukan 3 dosis vaksin.
Bagi wanita yang aktif secara seksual dan telah menerima vaksin, mereka tetap perlu melakukan screening. Ini karena sebanyak 30% kasus kanker serviks disebabkan oleh strain HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin tersebut.
Deteksi kanker sejak dini
"Screening menjadi langkah pencegahan sekunder kanker serviks yang dapat mendeteksi keberadaan sel-sel abnormal, lesi pra-kanker, dan kanker serviks. Deteksi dini sangat penting dilakukan, mengingat kanker serviks stadium awal tidak memiliki gejala," ujar dr. Andry, Sp. O. G, FMIGS, FEGRF dari RSPI.
Apabila sudah menimbulkan gejala, kanker serviks biasanya sudah mencapai tahap lanjut. Jika kanker serviks telah dideteksi dini (tanpa lesi pra-kanker atau stadium awal), kanker dapat segera ditangani sehingga tingkat kesembuhannya akan tinggi.
Pencegahan sekunder ini dapat dilakukan dengan mendeteksi lesi pra-kanker, antara lain:
Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Metode ini tergolong pemeriksaan yang paling murah dan mudah. Nantinya, mulut rahim akan dibalur dengan asam cuka (25 persen), lalu reaksi yang terjadi akan dianalisis untuk mengetahui keberadaan sel abnormal.
Pap Smear
Metode ini dilakukan dengan mengambil contoh-contoh sel yang dilepaskan (eksfoliasi) dari lapisan epitel serviks. Tes ini dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi karena berbagai infeksi virus HPV. Metode ini juga mampu meningkatkan angka deteksi penyakit, ketepatan diagnosis, sampel lebih baik, dan lebih efisien.
Tes DNA HPV
Tes ini memiliki tingkat akurasi hingga 99%. Meski belum terjadi perubahan pada sel pemeriksaan molekuler ini dapat mendeteksi kemungkinan timbulnya lesi pra-kanker.
Kolposkopi
Pemeriksaan dilakukan untuk mengamati bagian yang terinfeksi, menggunakan alat yang dilengkapi dengan kaca pembesar. Apabila ditemukan jaringan terinfeksi, dokter akan melakukan biopsi terarah atau pengambilan sejumlah kecil jaringan tubuh dengan alat tersebut.
Bukan hanya vaksinasi, melakukan screening secara berkala merupakan langkah preventif yang mampu mengurangi jumlah kasus hingga angka kematian kanker serviks. Jadi, segera lakukan vaksinasi HPV dan deteksi dini, ya!
Jessica Gracia Siregar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)