Jakarta: Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyoroti pencemaran sampah plastik. Menurut Susi, pengelolaan sampah jenis itu sangat mendesak mengingat banyak sampah plastik mengotori laut.
"STOP buang sampah sembarangan, kurangi pemakaian plastik sekali pakai dlm kehidupan kita sehari-hari," kata Susi melalui akun X dikutip Selasa, 30 Januari 2024.
Menurut dia, sampah plastik perlu dikelola lebih serius apalagi terang-terangan mengotori pantai. Hal itu disampaikan Susi sambil menunjukkan sampah plastik yang berserakan di Pantai Pangandaran.
Susi mengajak semua masyarakat berhenti menggunakan plastik yang tak dapat dimanfaatkan kembali. Sebab, terbukti menambah gunungan sampah karena kemasan plastik sekali pakai dibuang oleh pengguna.
Ajakan Susi menuai respons positif warganet. Akun @Ferignw21 menyebut kemasan plastik sekali pakai memang menjadi biang penumpukan sampah.
"Katanya sih, sampahnya mau diangkut sama produsen, kok masih numpuk gini ya? cuma janji manis aja," kata akun tersebut.
Penggunaan plastik sekali pakai menimbulkan polemik. Lantaran, jenis plastik tersebut mengotori lingkungan. Berbagai kalangan hingga aktivis lingkungan ramai-ramai menolak penggunaan plastik sekali pakai.
Teranyar, Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) melakukan penelitian terkait permasalahan plastik sekali pakai. Riset tersebut dilakukan dengan mengumpulkan sampah plastik di 13 provinsi di 30 kabupaten/kota di 64 titik secara nasional.
Jakarta: Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan
Susi Pudjiastuti menyoroti pencemaran sampah plastik. Menurut Susi, pengelolaan sampah jenis itu sangat mendesak mengingat banyak sampah plastik mengotori laut.
"STOP buang sampah sembarangan, kurangi pemakaian plastik sekali pakai dlm kehidupan kita sehari-hari," kata Susi melalui akun X dikutip Selasa, 30 Januari 2024.
Menurut dia, sampah plastik perlu dikelola lebih serius apalagi terang-terangan mengotori pantai. Hal itu disampaikan Susi sambil menunjukkan
sampah plastik yang berserakan di Pantai Pangandaran.
Susi mengajak semua masyarakat berhenti menggunakan plastik yang tak dapat dimanfaatkan kembali. Sebab, terbukti menambah gunungan sampah karena kemasan plastik sekali pakai dibuang oleh pengguna.
Ajakan Susi menuai respons positif warganet. Akun @Ferignw21 menyebut kemasan plastik sekali pakai memang menjadi biang penumpukan sampah.
"Katanya sih, sampahnya mau diangkut sama produsen, kok masih numpuk gini ya? cuma janji manis aja," kata akun tersebut.
Penggunaan plastik sekali pakai menimbulkan polemik. Lantaran, jenis plastik tersebut mengotori lingkungan. Berbagai kalangan hingga aktivis lingkungan ramai-ramai menolak penggunaan plastik sekali pakai.
Teranyar, Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) melakukan penelitian terkait permasalahan plastik sekali pakai. Riset tersebut dilakukan dengan mengumpulkan sampah plastik di 13 provinsi di 30 kabupaten/kota di 64 titik secara nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)