Dalam era teknologi informasi seperti saat ini, perlindungan terhadap ancaman keamanan siber sudah seharusnya menjadi prioritas utama.
Pasalnya, kejahatan siber (cybercrime) tidak hanya berpotensi merusak data dan informasi pribadi, tetapi juga dapat menghancurkan aktivitas ekonomi dan bisnis, infrastruktur, dan bahkan stabilitas keamanan nasional suatu negara.
Melansir dari laman resmi Kominfo, berikut ini jenis-jenis serangan siber di era digital:
1. Phising
Kerap disebut penipuan online yang berusaha untuk mendapatkan informasi pribadi seperti kata sandi dan nomor kartu kredit untuk disalahgunakan.2. Serangan ransomware
Serangan ini bekerja dengan mengenkripsi data. Motifnya biasanya bertujuan mencari keuntungan. Pelaku akan meminta korban membayar tebusan untuk mendapatkan akses kembali.Jika tidak, pelaku (hacker) akan menghapus atau memusnahkan secara permanen sistem data yang telah dienkripsi tersebut.
Baca juga: PDN Diserang Ransomware, Menkominfo: Peretas Minta Tebusan 8 Juta Dolar AS |
3. Malware
Serangan ini dengan cara menyebar perangkat lunak berbahaya yang dapat merusak sistem dan mencuri data.4. Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)
Serangan ini menyasar server atau jaringan dengan membanjiri lalu lintas, sehingga layanan tidak bisa diakses dan tidak bisa digunakan oleh pengguna yang sah.5. Serangan Man in the Middle (MITM)
Serangan jenis ini bekerja dengan cara mencegat (intercept) komunikasi antara dua pihak yang sah dan mencuri informasi yang sedang ditransmisikan.6. Serangan Zero-Day
Zero-Day merupakan serangan siber yang mengeksploitasi kerentanan perangkat lunak yang belum ditemukan atau dilaporkan kepada pengembang. Serangan ini dapat sangat merusak karena tidak ada pembaruan keamanan yang tersedia.7. Serangan terhadap identitas
Serangan jenis ini bertujuan untuk mencuri informasi pribadi seseorang, seperti nomor kartu kredit atau data identifikasi, dan menggunakannya untuk tujuan ilegal.8. Serangan aplikasi web
Tindakan ini mengeksploitasi aplikasi web dengan tujuan untuk mencuri data pengguna atau mendapatkan akses ke server.Baca juga: Pusat Data Nasional Diserang, 210 Instansi Terdampak |
9. Serangan terhadap pemerintah dan infrastruktur
Aktivitas ini adalah upaya untuk meretas sistem pemerintah atau infrastruktur penting sebuah negara seperti sistem kelistrikan, air. Serangan jenis ini berpotensi menghadirkan gejolak karena dampaknya bersinggungan langsung dengan masyarakat.10. Pencurian data bisnis
Serangan yang menargetkan perusahaan termasuk pencurian data pelanggan yang mengakibatkan kerugian finansial.Indonesia darurat serangan siber
Darurat keamanan siber Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengumumkan jumlah serangan siber ke Indonesia meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir. Hingga akhir tahun 2023, serangan siber mencapai 603.276.807. Sedangkan untuk serangan malware meningkat hingga 1.093.503 serangan.Beberapa kasus serangan siber besar yang menyita perhatian antara lain serangan terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Mei 2023 yang melumpuhkan seluruh aktifitas dan transaksi keuangan hingga merugikan berbagai pihak, khususnya para nasabah.
Kemudian pada Oktober 2023 lalu, sebanyak 34 juta data passpor WNI bocor dan diperjualbelikan di dark web. Terbaru sistem imigrasi bandara Soekarno-Hatta dan seluruh kantor imigrasi di Indonesia lumpuh karena adanya masalah pada server Pusat Data Nasional (PDN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id