Jakarta: Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah terus berupaya mengejar target dua juta vaksinasi covid-19 per hari sebagaimana diinstruksikan Presiden Joko Widodo. Kerja sama antara seluruh kementerian/lembaga dan TNI/Polri pun terus ditingkatkan baik dalam proses distribusi maupun pelaksanaan penyuntikan di lapangan.
"Pemerintah berkomitmen mengejar cakupan vaksinasi. Program serbuan vaksinasi yang dilakukan bersama TNI/Polri juga terus digalakkan demi memastikan program berjalan lancar dan tepat sasaran," ujar Wiku kepada Media Indonesia, Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021. \
Namun, ia mengakui ada kendala utama yang dihadapi. Yaitu, jumlah dosis yang dimiliki Indonesia masih terbatas.
"Jumlah vaksin yang siap suntik masih terbatas. Pemerintah berusaha mempercepat kedatangan dan kesiapan vaksin untuk segera didistribusikan," ucapnya.
Baca: Satgas Covid-19: Vaksin Tidak Dapat Menggantikan Efektivitas 3M
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan untuk saat ini, Jawa dan Bali masih menjadi wilayah konsentrasi vaksinasi. Alasannya, tidak lain karena jumlah kasus aktif dan kematian tinggi.
"Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya dan juga Malang Raya dan Bali itu adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling tinggi dan juga kematiannya paling tinggi," jelas Budi.
Ia mengungkapkan daerah-daerah yang disebutkan itu baru bisa melaksanakan 382 ribu suntikan per hari per Juli 2021. Pada Agustus, mantan Wakil Menteri BUMN itu menargetkan angka penyuntikan dapat dinaikkan menjadi 1,2 juta dosis per hari. Dengan begitu, sasaran 2 juta dosis per hari secara nasional berpeluang untuk terwujud.
Jakarta: Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan
Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah terus berupaya mengejar target dua juta
vaksinasi covid-19 per hari sebagaimana diinstruksikan Presiden
Joko Widodo. Kerja sama antara seluruh kementerian/lembaga dan TNI/Polri pun terus ditingkatkan baik dalam proses distribusi maupun pelaksanaan penyuntikan di lapangan.
"Pemerintah berkomitmen mengejar cakupan vaksinasi. Program serbuan vaksinasi yang dilakukan bersama TNI/Polri juga terus digalakkan demi memastikan program berjalan lancar dan tepat sasaran," ujar Wiku kepada
Media Indonesia, Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021. \
Namun, ia mengakui ada kendala utama yang dihadapi. Yaitu, jumlah dosis yang dimiliki Indonesia masih terbatas.
"Jumlah vaksin yang siap suntik masih terbatas. Pemerintah berusaha mempercepat kedatangan dan kesiapan vaksin untuk segera didistribusikan," ucapnya.
Baca:
Satgas Covid-19: Vaksin Tidak Dapat Menggantikan Efektivitas 3M
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan untuk saat ini, Jawa dan Bali masih menjadi wilayah konsentrasi vaksinasi. Alasannya, tidak lain karena jumlah kasus aktif dan kematian tinggi.
"Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya dan juga Malang Raya dan Bali itu adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling tinggi dan juga kematiannya paling tinggi," jelas Budi.
Ia mengungkapkan daerah-daerah yang disebutkan itu baru bisa melaksanakan 382 ribu suntikan per hari per Juli 2021. Pada Agustus, mantan Wakil Menteri BUMN itu menargetkan angka penyuntikan dapat dinaikkan menjadi 1,2 juta dosis per hari. Dengan begitu, sasaran 2 juta dosis per hari secara nasional berpeluang untuk terwujud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)