Mendikbud, Muhadjir Effendy bersama Yohanes Ande Kala (Joni), bocah SMP dari Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Humas Kemendikbud.
Mendikbud, Muhadjir Effendy bersama Yohanes Ande Kala (Joni), bocah SMP dari Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Humas Kemendikbud.

Mendikbud: Aksi Joni Bentuk Patriotisme Zaman Now

Intan Yunelia • 20 Agustus 2018 14:45
Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengapresiasi, aksi patriotik  Yohanes Ande Kala (Joni)  bocah SMP dari Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memanjat tiang bendera untuk membenarkan tali pengerek saat upacara HUT ke-73 Republik Indonesia.  
 
"Saya sangat mengapresiasi tentu saja atas tindakan nekat joni itu. Nekat dalam arti yang positif, secara simbolik itu kan bentuk berpatriotisme zaman now lah," kata Muhadjir di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018.
 
Muhadjir mengakui, jauh sebelum video ini viral, ia telah mendapatkan rekaman aksi bocah kelas 7 SMP itu. Ia sudah memprediksi video ini bakal heboh dan viral.

"Saya pasti sudah mengira pasti akan jadi ramai ini," ucap Muhadjir.
 
Baca: Aksi Heroik Siswa SMP NTT Sambung Tali Penggerek Bendera
 
Muhadjir mengkiaskan Joni dengan peristiwa aksi heroik perobekan bendera Belanda oleh pemuda Surabaya di Hotel Yamato. Saat itu sang pemuda merobek bagian biru bendera Belanda demi merah putih tetap berkibar.
 
"Ketika ada anak muda juga yang inisiatif manjat bendera merah putih biru, kemudian dia sobek birunya dan dikibarkan merah putih, mirip itu," tutur Muhadjir.
 
Aksi heroik terjadi dalam upacara bendera di pos perbatasan Motaain Belu, Nusa Tenggara Timur Jumat pagi, 17 Agustus 2018. Seorang siswa SMP spontan memanjat tiang bendera yang tingginya hampir 10 meter karena tali penggerek putus di tengah upacara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan