Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

436 Kasus Covid-19 Varian Delta Terdeteksi di Indonesia

Theofilus Ifan Sucipto • 07 Juli 2021 17:08
Jakarta: Kementerian Kesehatan menemukan 553 kasus varian baru covid-19. Sebagian besar merupakan varian Delta yang disebut lebih cepat menular dan berbahaya.
 
“Kita mendeteksi 436 varian Delta jadi dominasinya sangat besar,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam Forum Diskusi Denpasar 12 bertajuk ‘Upaya Menyelamatkan Anak Indonesia dalam Pandemi’ secara virtual, Rabu, 7 Juli 2021.
 
Nadia menyebut penularan varian Delta masif kendati baru terdeteksi pada April 2021. Padahal, varian covid-19 dari Inggris (Alpha) dan Afrika Selatan (Beta) lebih dulu terdeteksi pada Januari 2021, namun kasusnya tidak setinggi varian Delta.

“Ini menjadi kewaspadaan kita untuk menerapkan protokol kesehatan dan mencegah keterpaparan terhadap anak-anak,” papar dia.
 
(Baca: Berbahaya! Varian Delta Terdeteksi di 98 Negara)
 
Varian Delta merupakan varian covid-19 yang berasal dari India. Varian ini menular 50 persen lebih cepat dari varian Alpha. Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID) menyebut sudah ada 382 kasus varian Delta di Indonesia per Rabu, 30 Juni 2021.
 
Tingkat penyebaran yang tinggi ini menyebabkan rumah sakit berbagai daerah penuh. Selain itu dampak mutasi varian Delta ini diduga memicu penularan virus pada anak-anak lebih tinggi.
 
Varian ini juga disebut dapat menyebabkan seorang penyintas covid-19 tertular kembali. Masyarakat diimbau tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar dapat terhindar dari covid-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan