Jakarta: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menangkap terduga teroris Abu Rusydan di Bekasi, Jawa Barat. Penangkapan Abu Rusydan oleh Densus 88 merupakan langkah maju untuk menyasar anggota Jamaah Islamiyah lainnya.
"Peran AR sendiri sangat penting dalam tubuh Jamaah Islamiyah. Dia adalah orang yang paling berpengaruh dalam proses metamorfosis JI hingga saat ini," kata Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 September 2021.
Menurut Islah, Abu Rusydan tercatat banyak menyalurkan pemikirannya bagi JI, terutama dalam menghadapi berbagai situasi sosial dan politik di Indonesia yang dinamis.
Dalam pandangan Islah, Jamaah Islamiyah adalah salah satu organisasi teror terlarang yang hingga saat ini bergerak rapi dalam pola pendanaan, rekruitmen dan program kerja yang sistematis.
"Sayangnya, beberapa orang yang mengaku pengamat terorisme masih saja mengeluarkan asumsi-asumsi yang tidak konstruktif," ujar Islah.
Baca: Polisi Diminta Mewaspadai Aksi Balasan Teroris
Islah menambahkan Densus 88 sudah sejak lama mencium eksistensi gerakan Jamaah Islamiyah, tentu yang paling disorot adalah masalah pendanaan dan regenerasi.
Pernyataan Islah ini menyikapi apa yang dikatakan oleh Ridlwan Habib, pengamat terorisme Universitas Indonesia yang menganggap penangkapan Abu Rusydan bisa memicu aksi balasan dari Jamaah Islamiyah.
Menurut Ridlwan, Abu Rusydan adalah figur yang sangat terkenal di kelompoknya dan banyak memiliki pengikut secara online, yang selama ini bisa memicu lone wolf.
“Pernyataan seperti ini bisa mengganggu produktivitas dan efektivitas kerja Densus 88, selain juga bisa menimbulkan efek ketakutan di tengah masyarakat," kata Islah.
Islah mencontohkan pernyataan pengamat yang menimbulkan rasa takut yang direspons oleh Menteri Luar Negeri Jepang. Dia menyerukan agar warga Jepang menjauh dari tempat ibadah dan fasilitas gedung yang identik dengan Barat karena adanya ancaman bom bunuh diri.
"Jika tidak memiliki fakta eskalasi ancaman teror yang potensial, lebih baik tidak mengeluarkan pernyataan dan asumsi sembarangan, karena dampak buruknya bagi masyarakat akan sangat terasa, terlebih pada saat pandemi seperti sekarang," terangnya.
Dalam pernyataan terpisah, Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar memastikan, semua tindakan Densus 88 selalu menempatkan keamanan publik sebagai prioritas utama serta bekerja sama dengan semua komunitas masyarakat.
Densus 88 juga secara terus menerus meninjau operasi dan perencanaan kontijensinya. Densus 88 juga senantiasa bekerja sama dengan lembaga pusat dan daerah, layanan darurat dan lembaga terkait lainnya.
“Densus 88 tidak pernah berhenti bergerak, baik dalam pencegahan maupun penindakan”, kata Aswin.
Jakarta: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menangkap terduga teroris Abu Rusydan di Bekasi, Jawa Barat. Penangkapan Abu Rusydan oleh Densus 88 merupakan langkah maju untuk menyasar anggota Jamaah Islamiyah lainnya.
"Peran AR sendiri sangat penting dalam tubuh Jamaah Islamiyah. Dia adalah orang yang paling berpengaruh dalam proses metamorfosis JI hingga saat ini," kata Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 September 2021.
Menurut Islah, Abu Rusydan tercatat banyak menyalurkan pemikirannya bagi JI, terutama dalam menghadapi berbagai situasi sosial dan politik di Indonesia yang dinamis.
Dalam pandangan Islah, Jamaah Islamiyah adalah salah satu organisasi teror terlarang yang hingga saat ini bergerak rapi dalam pola pendanaan, rekruitmen dan program kerja yang sistematis.
"Sayangnya, beberapa orang yang mengaku pengamat terorisme masih saja mengeluarkan asumsi-asumsi yang tidak konstruktif," ujar Islah.
Baca:
Polisi Diminta Mewaspadai Aksi Balasan Teroris
Islah menambahkan Densus 88 sudah sejak lama mencium eksistensi gerakan Jamaah Islamiyah, tentu yang paling disorot adalah masalah pendanaan dan regenerasi.
Pernyataan Islah ini menyikapi apa yang dikatakan oleh Ridlwan Habib, pengamat terorisme Universitas Indonesia yang menganggap penangkapan Abu Rusydan bisa memicu aksi balasan dari Jamaah Islamiyah.
Menurut Ridlwan, Abu Rusydan adalah figur yang sangat terkenal di kelompoknya dan banyak memiliki pengikut secara online, yang selama ini bisa memicu lone wolf.
“Pernyataan seperti ini bisa mengganggu produktivitas dan efektivitas kerja Densus 88, selain juga bisa menimbulkan efek ketakutan di tengah masyarakat," kata Islah.
Islah mencontohkan pernyataan pengamat yang menimbulkan rasa takut yang direspons oleh Menteri Luar Negeri Jepang. Dia menyerukan agar warga Jepang menjauh dari tempat ibadah dan fasilitas gedung yang identik dengan Barat karena adanya ancaman bom bunuh diri.
"Jika tidak memiliki fakta eskalasi ancaman teror yang potensial, lebih baik tidak mengeluarkan pernyataan dan asumsi sembarangan, karena dampak buruknya bagi masyarakat akan sangat terasa, terlebih pada saat pandemi seperti sekarang," terangnya.
Dalam pernyataan terpisah, Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar memastikan, semua tindakan Densus 88 selalu menempatkan keamanan publik sebagai prioritas utama serta bekerja sama dengan semua komunitas masyarakat.
Densus 88 juga secara terus menerus meninjau operasi dan perencanaan kontijensinya. Densus 88 juga senantiasa bekerja sama dengan lembaga pusat dan daerah, layanan darurat dan lembaga terkait lainnya.
“Densus 88 tidak pernah berhenti bergerak, baik dalam pencegahan maupun penindakan”, kata Aswin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)