Jakarta: Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib menyebut penangkapan terduga teroris Thoriqudin (T) alias Abu Rusydan (AR) berpotensi memicu aksi balasan dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI). T ditangkap di Bekasi, pada Jumat, 10 September 2021.
"Tokoh senior ini banyak murid online-nya yang dalam istilah kontra-terorisme disebut lone wolf," ujar Ridlwan dalam keterangan tertulis, Minggu, 12 September 2021.
Ridlwan meminta polisi memperkuat penjagaan dan lebih waspada. Menurut dia, meski kelompok JI tak pernah menyerang sejak 2009, namun memiliki anggota militan.
"Masih punya orang orang militan yang punya keahlian berbahaya," kata dia.
Baca: Pengamat: Teroris Abu Rusydan Pernah Berinteraksi dengan Osama Bin Laden
Ia menjelaskan Abu Rusydan merupakan alumni pelatihan militer mujahidin Afghanistan angkatan ke-2 pada 1990. Menurut Ridlwan, Abu Rusydan berlatih militer di Camp Sadda Pakistan dan sempat berinteraksi langsung dengan Osama Bin Laden.
Setelah peristiwa Bom Bali 1 pada 2002, Abu Rusydan ditangkap polisi dengan dakwaan menyembunyikan tersangka Mukhlas. Selepas bebas, Abu Rusydan keliling Indonesia untuk berdakwah dan disiarkan di YouTube.
"Salah satu yang cukup viral adalah ceramah Abu Rusydan soal Pancasila bukan Islam," ujar dia.
Sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap Abu Rusydan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat sore, 10 September 2021. Abu Rusydan merupakan mantan narapidana terorisme (napiter).
"AR dulu juga pernah ditangkap tahun 2004," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 10 September 2021.
Ramadhan tidak memerinci waktu Abu Rusydan bebas dari penjara. Berdasarkan data yang dihimpun, Abu Rusydan divonis 3 tahun 6 bulan berdasarkan putusan pengadilan Nomor: 1395/PID.B/2003/PN.JKT.SLT, tertanggal 25 Februari 2004.
"(Ditangkap) karena menyembunyikan Ali Gufron alias Mukhlas tersangka bom malam Natal 2000," ujar Ramadhan.
Jakarta: Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib menyebut penangkapan terduga
teroris Thoriqudin (T) alias Abu Rusydan (AR) berpotensi memicu aksi balasan dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI). T ditangkap di Bekasi, pada Jumat, 10 September 2021.
"Tokoh senior ini banyak murid
online-nya yang dalam istilah kontra-terorisme disebut
lone wolf," ujar Ridlwan dalam keterangan tertulis, Minggu, 12 September 2021.
Ridlwan meminta
polisi memperkuat penjagaan dan lebih waspada. Menurut dia, meski kelompok JI tak pernah menyerang sejak 2009, namun memiliki anggota militan.
"Masih punya orang orang militan yang punya keahlian berbahaya," kata dia.
Baca:
Pengamat: Teroris Abu Rusydan Pernah Berinteraksi dengan Osama Bin Laden
Ia menjelaskan Abu Rusydan merupakan alumni pelatihan militer mujahidin Afghanistan angkatan ke-2 pada 1990. Menurut Ridlwan, Abu Rusydan berlatih militer di Camp Sadda Pakistan dan sempat berinteraksi langsung dengan Osama Bin Laden.
Setelah peristiwa Bom Bali 1 pada 2002, Abu Rusydan ditangkap polisi dengan dakwaan menyembunyikan tersangka Mukhlas. Selepas bebas, Abu Rusydan keliling Indonesia untuk berdakwah dan disiarkan di YouTube.
"Salah satu yang cukup viral adalah ceramah Abu Rusydan soal Pancasila bukan Islam," ujar dia.
Sebelumnya, tim
Densus 88 Antiteror Polri menangkap Abu Rusydan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat sore, 10 September 2021. Abu Rusydan merupakan mantan narapidana terorisme (napiter).
"AR dulu juga pernah ditangkap tahun 2004," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 10 September 2021.
Ramadhan tidak memerinci waktu Abu Rusydan bebas dari penjara. Berdasarkan data yang dihimpun, Abu Rusydan divonis 3 tahun 6 bulan berdasarkan putusan pengadilan Nomor: 1395/PID.B/2003/PN.JKT.SLT, tertanggal 25 Februari 2004.
"(Ditangkap) karena menyembunyikan Ali Gufron alias Mukhlas tersangka bom malam Natal 2000," ujar Ramadhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)