Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut mobilitas masyarakat masih tinggi selama beberapa hari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Masyarakat diminta tidak bepergian bila tidak mendesak.
“Selama beberapa hari pelaksanaan PPKM darurat, mobilitas masyarakat masih terlihat cukup tinggi,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 6 Juli 2021.
Wiku mengingatkan mobilitas yang tinggi membuat penularan covid-19 melonjak. Dia meminta masyarakat mematuhi ketentuan yang berlaku selama PPKM Darurat.
“Kalau tidak ada kepentingan yang mendesak, tinggal di rumah untuk meminimalisasi risiko penularan,” ujar dia.
Selain itu, masyarakat yang bekerja di sektor esensial dan kritikal mesti tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kemudian, memenuhi syarat seperti Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Bagi sektor non-esensial untuk mematuhi peraturan PPKM darurat yang mewajibkan pegawai sepenuhnya work from home,” tutur Wiku.
Baca: Luhut Sebut Penanganan Covid-19 Sukses Bila Ada Kedisiplinan
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut mobilitas masyarakat harus dikurangi hingga 50 persen. Pengurangan mobilitas diyakini mampu menekan kasus covid-19 yang meroket beberapa hari ini.
“Analisis kami butuh penurunan mobilitas minimal 30 persen untuk menurunkan kenaikan kasus tapi yang paling baik minus 50 (persen),” kata Luhut dalam telekonferensi di Jakarta.
Luhut menyebut pengurangan mobilitas hingga 50 persen untuk mencegah penularan varian virus Delta. Varian itu disebut lebih cepat menular dan berbahaya.
“Sekarang (penurunan mobilitas) masih 26 dan yang tertinggi 27 persen,” papar dia.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan
Covid-19 menyebut mobilitas masyarakat masih tinggi selama beberapa hari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM) darurat. Masyarakat diminta tidak bepergian bila tidak mendesak.
“Selama beberapa hari pelaksanaan PPKM darurat, mobilitas masyarakat masih terlihat cukup tinggi,” kata juru bicara
Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 6 Juli 2021.
Wiku mengingatkan mobilitas yang tinggi membuat penularan covid-19 melonjak. Dia meminta masyarakat mematuhi ketentuan yang berlaku selama PPKM Darurat.
“Kalau tidak ada kepentingan yang mendesak, tinggal di rumah untuk meminimalisasi risiko penularan,” ujar dia.
Selain itu, masyarakat yang bekerja di sektor esensial dan kritikal mesti tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kemudian, memenuhi syarat seperti Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Bagi sektor non-esensial untuk mematuhi peraturan PPKM darurat yang mewajibkan pegawai sepenuhnya
work from home,” tutur Wiku.
Baca: Luhut Sebut Penanganan Covid-19 Sukses Bila Ada Kedisiplinan
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut mobilitas masyarakat harus dikurangi hingga 50 persen. Pengurangan mobilitas diyakini mampu menekan kasus covid-19 yang meroket beberapa hari ini.
“Analisis kami butuh penurunan mobilitas minimal 30 persen untuk menurunkan kenaikan kasus tapi yang paling baik minus 50 (persen),” kata Luhut dalam telekonferensi di Jakarta.
Luhut menyebut pengurangan mobilitas hingga 50 persen untuk mencegah penularan varian virus Delta. Varian itu disebut lebih cepat menular dan berbahaya.
“Sekarang (penurunan mobilitas) masih 26 dan yang tertinggi 27 persen,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)