Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika merespons terkait tersebarnya nomor induk kependudukan (NIK) Presiden Joko Widodo. Juru bicara Kominfo Dedy Permadi mengatakan informasi tersebut bukan berasal dari sistem Pedulilindungi.
"Informasi terkait NIK dan tanggal vaksinasi Covid-19 Bapak Presiden Joko Widodo yang digunakan untuk mengakses Sertifikat Vaksinasi Covid-19 tidak berasal dari Sistem Pedulilindungi," kata juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, dilansir dari Antara, Jumat, 3 September 2021.
Informasi terkait NIK Jokowi ini sudah lebih dulu terpampang di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sementara tanggal vaksinasi bisa ditemukan di media massa.
Dedy menegaskan bahwa sistem keamanan platform PeduliLindungi dengan melakukan migrasi ke Pusat Data Nasional pada 28 Agustus 2021. Migrasi tersebut meliputi migrasi sistem, layanan aplikasi, dan juga database aplikasi Pedulilindungi.
"Pemerintah terus mengawasi keseriusan seluruh pengelola dan wali data untuk menjaga keamanan Sistem Elektronik dan Data Pribadi yang dikelolanya, baik dalam hal teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia," kata Dedy.
Sebelumnya, seorang warganet mengunggah foto yang menunjukkan surat keterangan vaksinasi covid-19 milik Presiden Jokowi di Twitter. Surat keterangan vaksinasi itu ternyata bisa dilihat secara umum melalui PeduliLindungi.
Dari unggahannya tersebut, terpampang jelas identitas lengkap Jokowi mulai dari nama, tanggal lahir, hingga NIK. Barcode dua dimensi atau quick response code (QR code) juga terpampang tanpa disensor pengunggahnya.
Selain itu, terdapat keterangan Jokowi sudah menjalani vaksinasi covid-19 untuk dosis kedua pada 27 Januari 2021.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika merespons terkait tersebarnya nomor induk kependudukan (
NIK) Presiden Joko Widodo. Juru bicara Kominfo Dedy Permadi mengatakan informasi tersebut bukan berasal dari sistem Pedulilindungi.
"Informasi terkait NIK dan tanggal vaksinasi Covid-19 Bapak
Presiden Joko Widodo yang digunakan untuk mengakses Sertifikat Vaksinasi Covid-19 tidak berasal dari Sistem Pedulilindungi," kata juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, dilansir dari Antara, Jumat, 3 September 2021.
Informasi terkait NIK Jokowi ini sudah lebih dulu terpampang di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sementara tanggal vaksinasi bisa ditemukan di media massa.
Dedy menegaskan bahwa sistem keamanan platform PeduliLindungi dengan melakukan migrasi ke Pusat Data Nasional pada 28 Agustus 2021. Migrasi tersebut meliputi migrasi sistem, layanan aplikasi, dan juga database aplikasi
Pedulilindungi.
"Pemerintah terus mengawasi keseriusan seluruh pengelola dan wali data untuk menjaga keamanan Sistem Elektronik dan Data Pribadi yang dikelolanya, baik dalam hal teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia," kata Dedy.
Sebelumnya, seorang warganet mengunggah foto yang menunjukkan surat keterangan vaksinasi covid-19 milik Presiden Jokowi di Twitter. Surat keterangan vaksinasi itu ternyata bisa dilihat secara umum melalui PeduliLindungi.
Dari unggahannya tersebut, terpampang jelas identitas lengkap Jokowi mulai dari nama, tanggal lahir, hingga NIK. Barcode dua dimensi atau quick response code (QR code) juga terpampang tanpa disensor pengunggahnya.
Selain itu, terdapat keterangan Jokowi sudah menjalani vaksinasi covid-19 untuk dosis kedua pada 27 Januari 2021.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)