Jakarta: Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan mutasi baru korona B16172 asal India sudah lama menyebar di Jakarta. Dugaan itu muncul lantaran pergerakan manusia yang masif, baik perjalanan dalam negeri maupun luar negeri.
"Bisa jadi sebenarnya varian virus yang ada di Jakarta sebenarnya sudah ada lama sebelum waktu kita menemukan dari sampel whole genome sequencing (WGS)," kata Dwi saat dihubungi, Minggu, 23 Mei 2021.
Menurut dia, pemeriksaan WGS bukan hal rutin untuk meneliti kasus covid-19. Apalagi, jumlah laboratorium yang memiliki kewenangan pemeriksaan itu sangat terbatas.
Baca: Mutasi Korona Asal India Diduga Menyebar di DKI Sebelum Ditemukan
Dwi menyebut baru ada dua laboratorium di Jakarta yang memiliki kewenangan tersebut. Keduanya ialah Litbangkes Kementerian Kesehatan dan Lembaga Biomolekuler Eijkman.
Artikel mutasi virus korona asal India paling terpopuler di Kanal Nasional Medcom.id. Selain itu, pembaca tertarik dengan peristiwa penembakan komplotan perampok di Pademangan.
Komplotan perampok menembak seorang warga berinisial J, 21, di Jalan Pademangan III, Gang 18, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat, 21 Mei 2021. Kapolsek Pademangan AKP Panji Ali Candra mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
"Pelaku berjumlah empat orang menggunakan dua kendaraan sepeda motor," kata Panji saat dikonfirmasi, Minggu, 23 Mei 2021.
Perampokan itu terekam CCTV di depan rumah korban. Dalam rekaman, tampak dua pelaku berboncengan memepet korban yang masih berada di atas motornya. Korban saat itu hendak membuka pintu gerbang rumahnya.
Baca: Komplotan Perampok Tembak Warga di Pademangan
Pelaku yang dibonceng turun dari motor dan mengacungkan senjata api ke arah J. Pelaku lantas menembak paha korban sebanyak satu kali. Tak lama, dua pelaku lainnya datang mengendarai motor lain untuk memepet motor J.
"Para pelaku kabur dan membawa tas berisi uang kes yang dibawa korban, diperuntukkan untuk apa (uangnya) masih kami dalami," kata Panji.
Berita lain yang disorot warganet, yakni pesepeda meninggal di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang. John, 62, diduga meninggal dunia akibat serangan jantung.
Baca: Pesepeda Meninggal di Jalur Road Bike Diduga karena Serangan Jantung
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DKI Jakarta Rudy Saptari mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga dan dokter yang sempat menangani korban. "Dari dokter diduga kecapean, karena dilihat dari garmin-nya, itu yang di sepeda itu, detak jantung almarhum tinggi, yakni 180. Kalau kita orang normal 75 kan, 100 aja sudah deg-degan," ujar Rudy kepada wartawan, Minggu, 23 Mei 2021.
Di sisi lain, keluarga menyebut alharmhum rutin bersepeda hampir setiap hari. Hal itu juga diperkuat data di alat pencatat jarak di sepeda John.
Informasi terkait mutasi covid-19 dan pengusutan perampokan di Pademangan terus diperbarui. Klik di sini untuk mendapatkan berita terbaru dari Kanal Nasional Medcom.id.
Jakarta: Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan mutasi baru
korona B16172 asal India sudah lama menyebar di Jakarta. Dugaan itu muncul lantaran pergerakan manusia yang masif, baik perjalanan dalam negeri maupun luar negeri.
"Bisa jadi sebenarnya varian virus yang ada di Jakarta sebenarnya sudah ada lama sebelum waktu kita menemukan dari sampel whole genome sequencing (WGS)," kata Dwi saat dihubungi, Minggu, 23 Mei 2021.
Menurut dia, pemeriksaan WGS bukan hal rutin untuk meneliti
kasus covid-19. Apalagi, jumlah laboratorium yang memiliki kewenangan pemeriksaan itu sangat terbatas.
Baca:
Mutasi Korona Asal India Diduga Menyebar di DKI Sebelum Ditemukan
Dwi menyebut baru ada dua laboratorium di Jakarta yang memiliki kewenangan tersebut. Keduanya ialah Litbangkes Kementerian Kesehatan dan Lembaga Biomolekuler Eijkman.
Artikel mutasi virus korona asal India paling terpopuler di
Kanal Nasional Medcom.id. Selain itu, pembaca tertarik dengan peristiwa penembakan komplotan
perampok di Pademangan.
Komplotan perampok menembak seorang warga berinisial J, 21, di Jalan Pademangan III, Gang 18, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat, 21 Mei 2021. Kapolsek Pademangan AKP Panji Ali Candra mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
"Pelaku berjumlah empat orang menggunakan dua kendaraan sepeda motor," kata Panji saat dikonfirmasi, Minggu, 23 Mei 2021.
Perampokan itu terekam CCTV di depan rumah korban. Dalam rekaman, tampak dua pelaku berboncengan memepet korban yang masih berada di atas motornya. Korban saat itu hendak membuka pintu gerbang rumahnya.
Baca:
Komplotan Perampok Tembak Warga di Pademangan
Pelaku yang dibonceng turun dari motor dan mengacungkan senjata api ke arah J. Pelaku lantas
menembak paha korban sebanyak satu kali. Tak lama, dua pelaku lainnya datang mengendarai motor lain untuk memepet motor J.
"Para pelaku kabur dan membawa tas berisi uang kes yang dibawa korban, diperuntukkan untuk apa (uangnya) masih kami dalami," kata Panji.
Berita lain yang disorot warganet, yakni pesepeda meninggal di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang. John, 62, diduga meninggal dunia akibat serangan jantung.
Baca:
Pesepeda Meninggal di Jalur Road Bike Diduga karena Serangan Jantung
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub
DKI Jakarta Rudy Saptari mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga dan dokter yang sempat menangani korban. "Dari dokter diduga kecapean, karena dilihat dari garmin-nya, itu yang di sepeda itu, detak jantung almarhum tinggi, yakni 180. Kalau kita orang normal 75 kan, 100 aja sudah deg-degan," ujar Rudy kepada wartawan, Minggu, 23 Mei 2021.
Di sisi lain, keluarga menyebut alharmhum rutin bersepeda hampir setiap hari. Hal itu juga diperkuat data di alat pencatat jarak di
sepeda John.
Informasi terkait mutasi covid-19 dan pengusutan perampokan di Pademangan terus diperbarui. Klik di
sini untuk mendapatkan berita terbaru dari
Kanal Nasional Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)