Di tingkat produksi, hasil panen terbuang karena kurangnya infrastruktur penyimpanan atau transportasi yang memadai. Di tingkat pengecer, makanan kadaluarsa atau rusak dibuang karena sistem manajemen inventaris yang kurang baik. Sedangkan di level konsumen, makanan terbuang karena pembelian berlebihan, penyimpanan yang tidak tepat, atau kebiasaan yang boros.
Bayangkan, setiap tahun, sepertiga dari semua makanan yang diproduksi di dunia berakhir terbuang sia-sia. Ini bukan hanya pemborosan sumber daya, tetapi juga ancaman serius bagi lingkungan dan ketahanan pangan global.
Baca juga: FAO Ungkap Food Waste di Indonesia Tinggi, Begini Cara Kurangi Sampah Makanan |
Dampak dan ancaman food waste
Pemborosan makanan memiliki dampak yang merugikan bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial:
Lingkungan
Produksi makanan yang terbuang sia-sia menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan, memperparah perubahan iklim. Pembukaan lahan baru untuk pertanian juga menyebabkan deforestasi dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Ekonomi
Pemborosan makanan berarti pemborosan sumber daya, energi, dan uang. Ini juga menyebabkan kerugian bagi petani, pengecer, dan produsen makanan.
Sosial
Pemborosan makanan terjadi di tengah jutaan orang yang menderita kelaparan dan kekurangan gizi. Ini menunjukkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan dalam sistem pangan global.
Solusi untuk mengurangi Food Waste
Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi food waste, antara lain:
Meningkatkan efisiensi produksi
Menerapkan teknologi dan praktik pertanian yang lebih efisien dapat mengurangi kehilangan hasil panen. Ini termasuk penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap penyakit, sistem irigasi yang hemat air, dan teknologi penyimpanan pascapanen yang lebih baik.
Memperbaiki rantai pasokan
Meningkatkan sistem penyimpanan, transportasi, dan pengemasan dapat mengurangi pemborosan di sepanjang rantai pasokan. Ini termasuk penggunaan teknologi pelacakan dan monitoring untuk mengoptimalkan aliran barang, serta pengembangan kemasan yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan.
Mengedukasi konsumen
Mengedukasi konsumen tentang pentingnya mengurangi pemborosan makanan dan memberikan tips praktis untuk melakukannya adalah langkah penting. Ini termasuk mendorong konsumen untuk membeli makanan secukupnya, menyimpan makanan dengan benar, dan menggunakan sisa makanan untuk hidangan baru.
Mendorong inovasi
Mengembangkan teknologi dan solusi inovatif untuk mengurangi pemborosan makanan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Ini termasuk aplikasi yang membantu memantau stok makanan, sistem pengolahan limbah makanan yang lebih efisien, dan pengembangan makanan yang lebih tahan lama.
Butuh kolaborasi seluruh stakeholder
Mengurangi food waste merupakan langkah penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan memastikan ketahanan pangan global. Dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, kita dapat membangun sistem pangan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan adil.
Pemerintah: Mendorong kebijakan dan program yang mendukung pengurangan food waste, seperti insentif bagi produsen yang menerapkan praktik berkelanjutan, regulasi untuk mengurangi pemborosan di tingkat pengecer, dan kampanye edukasi untuk konsumen.
Industri: Meningkatkan efisiensi produksi dan pengemasan, serta mengembangkan teknologi pengolahan limbah makanan. Industri juga dapat berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menciptakan solusi inovatif.
Konsumen: Membeli makanan secukupnya, simpan dengan benar, dan manfaatkan sisa makanan untuk hidangan baru. Konsumen juga dapat mendukung bisnis yang berkomitmen untuk mengurangi food waste.
(Laura Oktavianj)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id