Direktur Urais Binsyar Kemenag Adib. Dok. Kemenag
Direktur Urais Binsyar Kemenag Adib. Dok. Kemenag

Kemenag Siapkan Bantuan 2 Ribu Masjid Ramah

Achmad Zulfikar Fazli • 24 Februari 2024 21:42
Jakarta: Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag) akan menggencarkan kampanye rintisan Masjid Ramah di 2024. Salah satu instrumen yang disiapkan adalah program bantuan.
 
Program ini akan diberikan kepada masjid, termasuk musala, yang kondisinya memenuhi kriteria dalam lima kategori ramah, dari sisi pola pikir, keterampilan, segenap ekosistemnya, maupun ketersediaan sarana prasarananya.
 
Lima kategori tersebut adalah ramah perempuan dan anak, ramah difabel dan lansia, ramah lingkungan, ramah keragaman, serta ramah duafa dan musafir.

“Kami juga sudah memberi bantuan operasional rintisan Masjid Ramah 2024 tahap pertama pada Januari lalu. Bantuan ini hanya untuk dukungan pada sisi toolset (sarana prasarana) saja. Selain tidak besar, sarana-prasarana lebih mudah dilihat sebagai evidence pengukurannya,” ujar Direktur Urais Binsyar Kemenag Adib, dalam Rakernas Bimas Islam 2024, Jakarta, Sabtu, 24 Februari 2024.
 
Adib berharap dana bantuan operasional tersebut dapat digunakan secara optimal mendorong terbentuknya ekosistem masjid, dan meningkatkan derajat keberlanjutan keberagaman masjid.
 
“Melalui program ini kita berharap revitalisasi peran masjid semakin profesional pengelolaannya, kian moderat cara pandang paham keagamaannya, ramah seluruh ekosistemnya, juga kian berdaya dan memberdayakan jemaahnya,” kata Adib.
 
Baca Juga: Ikut Pelatihan Membuat Fatwa, Kemenag Kirim 50 Ulama Muda ke Mesir

Pihaknya juga akan menjalankan program sekolah penyuluh/penghulu agen resolusi konflik (SPARK), international symposium on innovative masjid 2024, digitalisasi 5.000 judul buku keagamaan Islam, serta ISLAMIFEST (Festival Keagamaan Islam yang mengenalkan keindahan Islam kepada generasi muda).
 
“Rencana aksi pencapaian Pakta Integritas bidang Urais Binsyar tahun 2024, pertama penguatan digitalisasi buku keagamaan. Strategi yang dilakukan dengan penguatan regulasi PMA Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pengesahan Standar Mutu Buku Umum Keagamaan, kemudian standardisasi sistem layanan,” papar dia.
 
Pakta integritas kedua, lanjut dia, ialah percepatan revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM). Terakhir, penyusunan juklak-juknis deteksi dini konflik keagamaan dan integrasi sistem pelaporan deteksi dini konflik.
 
“Selain itu, kami memetakan penguatan layanan urusan agama Islam di KUA agar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat seperti pengukuran arah kiblat, konsultasi syariah, pendaftaran id masjid, rekomendasi bantuan, agen resolusi konflik, serta sistem cegah dini,” ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan