Dalam kesempatan tersebut, kualitas ulama muda dari berbagai pesantren di Indonesia mendapat pujian dari Penanggung jawab program pelatihan Darul Ifta' Mesir, Syekh Robi' . "Ulama muda dari Indonesia yang berjumlah 50 orang, terbagi dalam dua kelas ini sangat istimewa (mumtaziyat). Keistimewaan itu salah satunya sering terjadi debat dalam setiap sesi. Mulai dari keragaman referensi kitab fiqih dan ushul fiqih hingga topik-topik dalam setiap kupas kasus," ujar Syekh Robi' di Mesir, dilansir dari laman Kemenag, Sabtu, 24 Februari 2024.
Hal tersebut disampaikan Syaikh Robi' pada saat menerima kunjungan kerja Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana bersama delegasi di kantor Darul Ifta' Kairo Mesir.
Rohmat Mulyana mengaku tersanjung atas respons positif para mufti Mesir yang sudah membimbing selama pelatihan. "Seleksi para ulama pesantren ini terbukti akan kualitasnya di depan para Mufti Darul Ifta'. Artinya juga bahwa ulama pesantren ini terbiasa dalam hal mencari solusi atas problem sosial dalam hukum Islam," sebut Guru Besar Pendidikan Islam pada UIN Sunan Gunung Jati Bandung ini.
"Program di Darul Ifta' ini salah satu program beasiswa non degree Dana Abadi Pesantren tahun 2023 yang dilaksanakan tahun 2024," ujar Ketua PMO Dana Abadi Pesantren Mahrus.
Senada, Ketua rombongan peserta program ini, KH. Anis Masduqi juga mendengar langsung apresiasi para pelatih saat di kelas. "Kelas ulama pesantren hasil seleksi Kemenag ini memang terasa beda. Selain sangat aktif berdiskusi di kelas dan progresif dalam merespons kasus-kasus, juga sudah selesai dari sisi teknis keilmuan bahasa Arabnya," ujar Gus Anis sapaan akrabnya yang juga alumnus sarjana al-Azhar belasan tahun yang lalu.
Baca juga: Pendaftaran Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren Dibuka hingga 8 Maret, Ini Link-nya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News