Jakarta: Pemerintah siap menjalankan tambahan 10 ribu kuota haji. Tambahan kuota dapat mengurangi daftar tunggu jemaah haji.
"Jadi kalau ada tambahan 10 ribu, itu kan artinya tambahannya 5 persen dari pada kuota yang ada. Itu yang di daftar tunggu tinggal dimasukkan. Tidak banyak masalah," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 16 April 2019.
JK memastikan dana haji yang ada cukup untuk mengakomodasi tambahan 10 ribu kuota haji tersebut. Apalagi, selama ini sudah ada jemaah yang membayar dan tersimpan untuk menutupi selisih.
"Bukan subsidi sebenarnya, tapi dana haji sendiri itu yang ditabung selama sekian tahun, itu kan punya hasil. Itu dipakai untuk membayar kekurangan itu," jelas dia.
Dia berterima kasih kepada pemerintah Arab Saudi yang sudah menambah kuota haji untuk Indonesia. Dia menilai tambahan ini tak terlepas dari upaya Presiden Joko Widodo, yang membangun komunikasi dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.
(Baca juga: Pemerintah Ingin Penambahan Kuota Haji Direalisasikan Tahun Ini)
"Pertama kita berterima kasih pada Pemerintah Arab Saudi. Dan juga tentu mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Jokowi untuk berkomunikasi dengan Raja Saudi," ujar dia.
Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Jokowi bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Istana Pribadi Raja di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu, 14 April 2019.
Jokowi tiba pada pukul 13.50 waktu setempat dan langsung disambut oleh Raja Salman di halaman depan Istana Pribadi Raja (Al-Qasr Al-Khas) tersebut. Presiden dan Ibu Iriana sempat berbincang sebentar dengan Raja Salman di ruang tunggu utama.
Selain bertemu Raja Salman, Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Kerajaan Saudi Muhammad bin Salman. Dalam pertemuan, Putra Mahkota menghargai stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik.
Putra Mahkota menyampaikan lagi keputusan penambahan kembali kuota haji sebanyak 10.000 orang bagi Indonesia. Putra Mahkota juga menyampaikan kembali, Arab Saudi tertarik melakukan kerja sama di bidang energi dan petrokimia. Presiden Jokowi juga menyampaikan Indonesia ingin menjadi bagian dari pelaksanaan Vision 2030 Arab Saudi.
Jakarta: Pemerintah siap menjalankan tambahan 10 ribu kuota haji. Tambahan kuota dapat mengurangi daftar tunggu jemaah haji.
"Jadi kalau ada tambahan 10 ribu, itu kan artinya tambahannya 5 persen dari pada kuota yang ada. Itu yang di daftar tunggu tinggal dimasukkan. Tidak banyak masalah," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 16 April 2019.
JK memastikan dana haji yang ada cukup untuk mengakomodasi tambahan 10 ribu kuota haji tersebut. Apalagi, selama ini sudah ada jemaah yang membayar dan tersimpan untuk menutupi selisih.
"Bukan subsidi sebenarnya, tapi dana haji sendiri itu yang ditabung selama sekian tahun, itu kan punya hasil. Itu dipakai untuk membayar kekurangan itu," jelas dia.
Dia berterima kasih kepada pemerintah Arab Saudi yang sudah menambah kuota haji untuk Indonesia. Dia menilai tambahan ini tak terlepas dari upaya Presiden Joko Widodo, yang membangun komunikasi dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.
(Baca juga:
Pemerintah Ingin Penambahan Kuota Haji Direalisasikan Tahun Ini)
"Pertama kita berterima kasih pada Pemerintah Arab Saudi. Dan juga tentu mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Jokowi untuk berkomunikasi dengan Raja Saudi," ujar dia.
Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Jokowi bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Istana Pribadi Raja di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu, 14 April 2019.
Jokowi tiba pada pukul 13.50 waktu setempat dan langsung disambut oleh Raja Salman di halaman depan Istana Pribadi Raja (Al-Qasr Al-Khas) tersebut. Presiden dan Ibu Iriana sempat berbincang sebentar dengan Raja Salman di ruang tunggu utama.
Selain bertemu Raja Salman, Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Kerajaan Saudi Muhammad bin Salman. Dalam pertemuan, Putra Mahkota menghargai stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik.
Putra Mahkota menyampaikan lagi keputusan penambahan kembali kuota haji sebanyak 10.000 orang bagi Indonesia. Putra Mahkota juga menyampaikan kembali, Arab Saudi tertarik melakukan kerja sama di bidang energi dan petrokimia. Presiden Jokowi juga menyampaikan Indonesia ingin menjadi bagian dari pelaksanaan Vision 2030 Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)