Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan sebanyak 249 jumlah titik panas level confident level high terpantau selama 1 Januari hingga 9 Mei 2023. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan 2022.
"Sementara pada 2022 di periode yang sama ada sekitar 330 titik panas. Jadi mengalami penurunan sebesar 24,55 persen," kata Dikatakan Direktur Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifinluri saat dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 11 Mei 2023.
Dia menyampaikan titik panas pada 2023 terpantau di sejumlah daerah. Paling banyak ada di Riau dengan jumlah titik panas yaitu 35.
Kemudian Kalimantan Barat 15 titik panas, Kalimantan Timur 8 titik, Sumatra Selatan 7 titik, Papua 2 titik, Kalimantan Tengah 1 titik, Kalimantan Selatan 1 titik dan Jambi 1 titik.
"Titik panas merupakan indikasi kejadian karhutla dan belum tentu semuanya fire spot. Oleh karena itu dilakukan gorundcheck oleh Manggala Agni dan segera dilakukan pemadaman jika ditemukan karhutla (kebakaran hutan dan lahan)," beber Thomas.
Selain terus dilakukan pemantauan, KLHK bersama dengan sejumlah pihak juga melakukan pemantauan cuaca, patroli gabungan dan mandiri, serta penyuluhan kepada masyarakat.
Di samping itu, ada pula kegiatan teknologi modifikasi cuaca (TMC) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI AU. Hal itu dilakukan untuk membasahi areal kawasan hutan.
"Untuk TMC sudah dilakukan di Riau dan Jambi. Selnjutnya akan dilakukan di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan pada Mei ini dan Riau kembali dilakukan pada September sampai Oktober 2023 mendatang," pungkas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan sebanyak 249 jumlah titik panas level
confident level high terpantau selama 1 Januari hingga 9 Mei 2023. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan 2022.
"Sementara pada 2022 di periode yang sama ada sekitar 330
titik panas. Jadi mengalami penurunan sebesar 24,55 persen," kata Dikatakan Direktur Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifinluri saat dikutip dari
Media Indonesia, Kamis, 11 Mei 2023.
Dia menyampaikan titik panas pada 2023 terpantau di sejumlah daerah. Paling banyak ada di
Riau dengan jumlah titik panas yaitu 35.
Kemudian
Kalimantan Barat 15 titik panas, Kalimantan Timur 8 titik, Sumatra Selatan 7 titik, Papua 2 titik, Kalimantan Tengah 1 titik, Kalimantan Selatan 1 titik dan Jambi 1 titik.
"Titik panas merupakan indikasi kejadian karhutla dan belum tentu semuanya
fire spot. Oleh karena itu dilakukan
gorundcheck oleh Manggala Agni dan segera dilakukan pemadaman jika ditemukan karhutla (
kebakaran hutan dan lahan)," beber Thomas.
Selain terus dilakukan pemantauan, KLHK bersama dengan sejumlah pihak juga melakukan pemantauan cuaca, patroli gabungan dan mandiri, serta penyuluhan kepada masyarakat.
Di samping itu, ada pula kegiatan teknologi modifikasi cuaca (TMC) bersama
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI AU. Hal itu dilakukan untuk membasahi areal kawasan hutan.
"Untuk TMC sudah dilakukan di Riau dan Jambi. Selnjutnya akan dilakukan di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan pada Mei ini dan Riau kembali dilakukan pada September sampai Oktober 2023 mendatang," pungkas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)