Jakarta: Antraks merupakan salah satu penyakit infeksi menular dari hewan ternak ke manusia. Ada empat tipe penyakit yang disebabkan oleh Bacillus anthracis ini.
Penyakit antraks ini umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, domba, kambing. Namun, juga bisa menginfeksi manusia.
Penularan antraks ke manusia ini bisa melalui beberapa cara. Salah satunya ketika melakukan penyembelihan atau memakan daging hewan yang tertular antraks. Ini seperti yang terjadi di Gunungkidul, Yogyakarta. Di mana satu meninggal akibat antraks, kasus tersebut muncul setelah warga menggali dan memasak daging sapi yang telah dikubur akibat penyakit.
Selain itu, penularan antraks juga bisa terjadi apabila seseorang menghirup spora dari produk hewan yang sakit. Spora tersebut terbentuk dari ketika bakteri penyebab antraks kontak dengan udara.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi menjelaskan spora ini sangat resisten terhadap lingkungan dan cairan kimia tertentu. Bahkan spora ini bisa bertahan selama 40 tahun di tanah.
4 Tipe Antraks dan Penularannya
Imran Pambudi menjelaskan ada empat tipe penyakit antraks, yakni antraks kulit, antraks saluran pencernaan, antraks paru-paru, dan antraks injeksi. Tipe antraks kulit merupakan antraks yang paling banyak terjadi di Indonesia.
1. Antraks Kulit
Antraks kulit ini menular melalui luka terbuka di kulit. Penularan ini terjadi saat seseorang menyentuh kulit, bulu, tulang, atau daging hewan yang terinfeksi. Ketika terinfeksi akan muncul lepuhan (blister) di kulit.
2. Antraks Saluran Pencernaan
Antraks tipe ini masuk melalui saluran pencernaan saat penderita mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi. Nantinya juga akan timbul lepuhan di usus dan menyebabkan pendarahan.
3. Antraks Paru-Paru
Penularan antraks paru-paru ini terjadi ketika menghirup spora antraks dan mencapai dinding alveoli. Antraks jenis ini biasanya baru berkembang setelah 7 hari hingga 2 bulan setelah seseorang terpapar.
4. Antraks Injeksi
Antraks jenis ini merupakan antraks jenis baru. Imran Pambudi mengungkapkan antraks injeksi ini ditemukan pada pengguna narkotika.
Jakarta:
Antraks merupakan salah satu penyakit infeksi menular dari hewan ternak ke manusia. Ada empat tipe penyakit yang disebabkan oleh
Bacillus anthracis ini.
Penyakit antraks ini umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, domba, kambing. Namun, juga bisa menginfeksi manusia.
Penularan antraks ke manusia ini bisa melalui beberapa cara. Salah satunya ketika melakukan penyembelihan atau memakan daging hewan yang tertular antraks. Ini seperti yang terjadi di Gunungkidul, Yogyakarta. Di mana satu meninggal akibat antraks, kasus tersebut muncul setelah warga menggali dan memasak daging sapi yang telah dikubur akibat penyakit.
Selain itu, penularan antraks juga bisa terjadi apabila seseorang menghirup spora dari produk hewan yang sakit. Spora tersebut terbentuk dari ketika bakteri penyebab antraks kontak dengan udara.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi menjelaskan spora ini sangat resisten terhadap lingkungan dan cairan kimia tertentu. Bahkan spora ini bisa bertahan selama 40 tahun di tanah.
4 Tipe Antraks dan Penularannya
Imran Pambudi menjelaskan ada empat tipe penyakit antraks, yakni antraks kulit, antraks saluran pencernaan, antraks paru-paru, dan antraks injeksi. Tipe antraks kulit merupakan antraks yang paling banyak terjadi di Indonesia.
1. Antraks Kulit
Antraks kulit ini menular melalui luka terbuka di kulit. Penularan ini terjadi saat seseorang menyentuh kulit, bulu, tulang, atau daging hewan yang terinfeksi. Ketika terinfeksi akan muncul lepuhan (blister) di kulit.
2. Antraks Saluran Pencernaan
Antraks tipe ini masuk melalui saluran pencernaan saat penderita mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi. Nantinya juga akan timbul lepuhan di usus dan menyebabkan pendarahan.
3. Antraks Paru-Paru
Penularan antraks paru-paru ini terjadi ketika menghirup spora antraks dan mencapai dinding alveoli. Antraks jenis ini biasanya baru berkembang setelah 7 hari hingga 2 bulan setelah seseorang terpapar.
4. Antraks Injeksi
Antraks jenis ini merupakan antraks jenis baru. Imran Pambudi mengungkapkan antraks injeksi ini ditemukan pada pengguna narkotika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)