"Barang bukti berupa serpihan ban pesawat dan pakaian anak-anak," dikutip berdasar informasi resmi humas Basarnas, Minggu, 10 Januari 2021.
Serpihan itu langsung dibawa ke posko terpadu JICT 2 di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Barang bukti diserahkan oleh Komandan KRI Kurau, Mayor Nurochim, kepada Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: KNKT: Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh Sudah Berusia 26 Tahun
Serpihan dan baju anak itu akan langsung dianalisis. Basarnas berharap serpihan ini bisa menjelaskan penyebab hilangnya pesawat tersebut.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu baru lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat ada di 11 nautical mile di utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu jatuh saat mengangkut 62 orang, terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru.
(OGI)