Jakarta: Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali mengajak umat beragama menjalankan kepercayaannya dengan cair. Umat beragama semestinya mendorong persatuan dan kesatuan.
“Keagamaan itu selalu mencerahkan, jangan beku. Agama kok tidak membahagiakan?” kata anggota Dewan Pengarah BPIP Amin Abdullah dalam Syafii Maarif Memorial Lecture di Salihara Art Center, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Juli 2022.
Amin menilai belakangan ini agama tidak membahagiakan lantaran diintervensi banyak hal. Mulai dari media sosial hingga ujaran kebencian.
“Ayo kita kembalikan agama membahagiakan,” papar Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Amin mengungkapkan caranya, yakni ijtihad terhadap cara berpikir baru. Kemudian tidak fanatik terhadap golongan apapun serta tidak dogmatik terhadap agama yang dianut.
“Misalnya memberi pori-pori (celah) untuk bisa menghormati pada nonmuslim,” tutur dia.
Menurut Amin, seluruh umat beragama bisa meneladani cendekiawan muslim Buya Ahmad Syafii Maarif. Buya tetap menjalankan ajaran agamanya namun progresif dan vokal menyerukan isu kemanusiaan dan kebangsaan.
Jakarta: Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) kembali mengajak umat beragama menjalankan kepercayaannya dengan cair. Umat beragama semestinya mendorong persatuan dan kesatuan.
“Keagamaan itu selalu mencerahkan, jangan beku. Agama kok tidak membahagiakan?” kata anggota Dewan Pengarah
BPIP Amin Abdullah dalam Syafii Maarif Memorial Lecture di Salihara Art Center, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Juli 2022.
Amin menilai belakangan ini agama tidak membahagiakan lantaran diintervensi banyak hal. Mulai dari media sosial hingga ujaran kebencian.
“Ayo kita kembalikan agama membahagiakan,” papar Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Amin mengungkapkan caranya, yakni ijtihad terhadap cara berpikir baru. Kemudian tidak fanatik terhadap golongan apapun serta tidak dogmatik terhadap agama yang dianut.
“Misalnya memberi pori-pori (celah) untuk bisa menghormati pada nonmuslim,” tutur dia.
Menurut Amin, seluruh umat beragama bisa meneladani cendekiawan muslim Buya Ahmad Syafii Maarif. Buya tetap menjalankan ajaran agamanya namun progresif dan vokal menyerukan isu kemanusiaan dan kebangsaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)