Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) sudah mengantongi nama-nama artis yang diduga menggunakan narkoba. Namun, BNN enggan membuka daftar nama tersebut.
"Data mungkin ada, ya sekedar info si ini-si ini," kata Kabag Humas BNN Kombes Sulistyo Pudjo kepada Medcom.id, di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2019.
Menurut dia, daftar nama tidak terlalu penting. BNN lebih mengedepankan sosialisasi kepada artis agar tak menggunakan narkoba.
BNN juga sudah bekerja sama dengan kalangan artis. Ada Memorandum of Understanding (MoU) dengan Persatuan Artis Film Indonesia 56 (Parfi) untuk mencegah peredaran narkoba di dunia hiburan.
"Dikumpulkan semua artis kemudian kita omelin semua, itu lebih efektif. Daripada kita tangkepin satu-satu di rumahnya," ujar Pudjo.
Baca: Gembong Narkoba Penyuplai Nunung Diburu
Penangkapan, kata dia, membutuhkan biaya yang lebih besar daripada pencegahan. BNN bisa menghabiskan uang hingga Rp40 juta untuk menangani satu perkara.
"Misal kita amankan satu ton biayanya sampai tangkap, lalu lidik anggap Rp25 juta-Rp40 juta sampai selesai. Tetapi begitu kita tangkap pengguna yang setengah gram, segitu juga biayanya, dikalikan ribuan orang, berapa ratus miliar yang habis kalau kita pakai cara yang tidak tepat," jelas dia.
Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) sudah mengantongi nama-nama artis yang diduga menggunakan narkoba. Namun, BNN enggan membuka daftar nama tersebut.
"Data mungkin ada, ya sekedar info si ini-si ini," kata Kabag Humas BNN Kombes Sulistyo Pudjo kepada
Medcom.id, di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2019.
Menurut dia, daftar nama tidak terlalu penting. BNN lebih mengedepankan sosialisasi kepada artis agar tak menggunakan narkoba.
BNN juga sudah bekerja sama dengan kalangan artis. Ada
Memorandum of Understanding (MoU) dengan Persatuan Artis Film Indonesia 56 (Parfi) untuk mencegah peredaran narkoba di dunia hiburan.
"Dikumpulkan semua artis kemudian kita omelin semua, itu lebih efektif. Daripada kita tangkepin satu-satu di rumahnya," ujar Pudjo.
Baca: Gembong Narkoba Penyuplai Nunung Diburu
Penangkapan, kata dia, membutuhkan biaya yang lebih besar daripada pencegahan. BNN bisa menghabiskan uang hingga Rp40 juta untuk menangani satu perkara.
"Misal kita amankan satu ton biayanya sampai tangkap, lalu lidik anggap Rp25 juta-Rp40 juta sampai selesai. Tetapi begitu kita tangkap pengguna yang setengah gram, segitu juga biayanya, dikalikan ribuan orang, berapa ratus miliar yang habis kalau kita pakai cara yang tidak tepat," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)