"Remaja putri ini jangan sampai anemia, karena kalau anemia berisiko tinggi melahirkan bayi stunting," kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 Desember 2022.
Budi mengatakan remaja perempuan kelas tujuh hingga sembilan harus diukur zat besinya. Remaja dengan hemoglobin di bawah 12 harus diberi tablet tambah darah untuk memenuhi zat besi dan asam folat.
"Saya juga sarankan periksa kadar hemoglobin setidaknya enam bulan atau satu tahun sekali. Pemeriksaan bisa dilakukan secara gratis di puskesmas," ujar dia.
Sementara itu, remaja dengan hemoglobin di atas 13 bisa dinyatakan aman. Tugas berikutnya ialah rutin mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga.
Budi menuturkan pencegahan stunting harus dilakukan sebelum dan saat kehamilan. Upaya itu lebih efektif dibandingkan penanganan setelah bayi lahir.
"Prioritas paling tinggi untuk pencegahan stunting itu ibunya dulu yang harus diperhatikan," ucap dia.
Baca Juga: Menkes: Prioritas Tertinggi Pencegahan Stunting Dimulai dari Ibu |
Salah satu upaya pencegahan dilakukan sebelum menikah. Gizi para remaja harus dipersiapkan menyongsong bonus demografi Indonesia pada 2045.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id