Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut mobilitas masyarakat di Tol Pasteur, Jawa Barat, menurun selama dua minggu pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Dia mengapresiasi kondisi ini.
"Penurunan mobilitas masyarakat yang melintas dari Pasteur minggu pertama turun kurang lebih 23 persen dan minggu kedua kurang lebih 20 persen," kata Listyo saat meninjau pos penyekatan PPKM darurat di Gerbang Tol Pasteur, Kamis, 15 Juli 2021.
Menurut dia, penurunan ini sejalan dengan target PPKM darurat untuk mengurangi pergerakan masyarakat antara 30 hingga 50 persen. Hal ini untuk melindungi masyarakat dari penyebaran covid-19 yang tengah melonjak.
Baca: Oknum Satpol PP Pemukul Ibu Hamil Diperiksa Polres Gowa
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri itu menjelaskan penurunan mobilitas itu karena masyarakat telah memahami ketentuan kerja di sektor kritikal, esensial, dan nonsensial. Alhasil, tidak ada lagi polemik di titik penyekatan.
“Apa yang kita lakukan pasti membuat masyarakat tidak nyaman, tapi ini semua kita lakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat agar tidak terpapar,” tutur dia.
Eks Kapolda Banten itu mengajak masyarakat terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan dan membatasi mobilitas. Dengan begitu, kasus covid-19 segera turun dan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.
“Kalau laju covid-19 bisa kita kelola dan vaksinasi digencarkan, ada satu titik perlahan-lahan kegiatan ini kami kendurkan,” papar Listyo.
Jakarta:
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut mobilitas masyarakat di Tol Pasteur, Jawa Barat, menurun selama dua minggu pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM) darurat. Dia mengapresiasi kondisi ini.
"Penurunan mobilitas masyarakat yang melintas dari Pasteur minggu pertama turun kurang lebih 23 persen dan minggu kedua kurang lebih 20 persen," kata Listyo saat meninjau pos penyekatan PPKM darurat di Gerbang Tol Pasteur, Kamis, 15 Juli 2021.
Menurut dia, penurunan ini sejalan dengan target PPKM darurat untuk mengurangi pergerakan masyarakat antara 30 hingga 50 persen. Hal ini untuk melindungi masyarakat dari penyebaran covid-19 yang tengah melonjak.
Baca:
Oknum Satpol PP Pemukul Ibu Hamil Diperiksa Polres Gowa
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri itu menjelaskan penurunan mobilitas itu karena masyarakat telah memahami ketentuan kerja di sektor kritikal, esensial, dan nonsensial. Alhasil, tidak ada lagi polemik di titik penyekatan.
“Apa yang kita lakukan pasti membuat masyarakat tidak nyaman, tapi ini semua kita lakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat agar tidak terpapar,” tutur dia.
Eks Kapolda Banten itu mengajak masyarakat terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan dan membatasi mobilitas. Dengan begitu, kasus covid-19 segera turun dan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.
“Kalau laju covid-19 bisa kita kelola dan vaksinasi digencarkan, ada satu titik perlahan-lahan kegiatan ini kami kendurkan,” papar Listyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)