Jakarta: Presiden Joko Widodo memerintahkan perlintasan warga negara asing (WNA) ke Indonesia dievaluasi secara berkala. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi kasus penyebaran virus korona (covid-19) dari luar negeri alias imported case.
Kepala Negara menyebut sejauh ini, sudah ada 202 negara yang dilanda covid-19. Episentrum penyebaran virus korona pun telah bergeser dari Tiongkok ke Amerika Serikat dan Eropa.
"Bahkan, di beberapa negara yang telah mampu mendatarkan kurva penyebaran covid-19 menghadapi gelombang baru," kata Jokowi dalam rapat terbatas terkait penanganan arus warga negara Indonesia (WNI) dan pembatasan WNA, di Jakarta, Selasa, 31 Maret 2020.
Menurut dia, negara yang sejatinya sudah membaik ialak Tiongkok, Korea Selatan, dan Singapura. Namun, ketiga negara ini menghadapi gelombang baru lantaran banyak mendapat kasus penyebaran korona dari luar negeri.
"Oleh sebab itu, prioritas kita saat ini bukan hanya mengendalikan arus mobilitas orang antarwilayah di dalam negeri, tapi juga harus mengendalikan mobilitas antarnegara yang berisiko membawa imported cases," ujar dia.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Senin, 20 Maret 2020, menyebut ada 693.224 kasus positif korona secara global. Virus ini membunuh 33.106 korban di seluruh dunia. Penularan korona terbanyak berada di Eropa dengan 392.757 kasus positif dan 23.962 kematian.
Baca: ?Kasus Virus Korona Impor Meningkat di Tiongkok
Sementara itu, jumlah pasien positif di seluruh Indonesia per Senin, 30 Maret 2020, mencapai 1.414 kasus dengan 129 di antaranya kasus baru. Sebanyak 75 pasien dinyatakan sembuh, sedangkan 122 orang meninggal akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, itu.
Pasien penyakit dengan gejala flu, demam, hingga sesak napas itu kebanyakan berada di DKI Jakarta. Data di situs corona.jakarta.go.id menyebutkan ada 727 pasien positif di Ibu Kota. Sebanyak 449 pasien dirawat, 151 isolasi mandiri, 49 telah sembuh, dan meninggal 78 orang.
Jakarta: Presiden Joko Widodo memerintahkan perlintasan warga negara asing (WNA) ke Indonesia dievaluasi secara berkala. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi kasus penyebaran virus korona (covid-19) dari luar negeri alias
imported case.
Kepala Negara menyebut sejauh ini, sudah ada 202 negara yang dilanda covid-19. Episentrum penyebaran virus korona pun telah bergeser dari Tiongkok ke Amerika Serikat dan Eropa.
"Bahkan, di beberapa negara yang telah mampu mendatarkan kurva penyebaran covid-19 menghadapi gelombang baru," kata Jokowi dalam rapat terbatas terkait penanganan arus warga negara Indonesia (WNI) dan pembatasan WNA, di Jakarta, Selasa, 31 Maret 2020.
Menurut dia, negara yang sejatinya sudah membaik ialak Tiongkok, Korea Selatan, dan Singapura. Namun, ketiga negara ini menghadapi gelombang baru lantaran banyak mendapat kasus penyebaran korona dari luar negeri.
"Oleh sebab itu, prioritas kita saat ini bukan hanya mengendalikan arus mobilitas orang antarwilayah di dalam negeri, tapi juga harus mengendalikan mobilitas antarnegara yang berisiko membawa
imported cases," ujar dia.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Senin, 20 Maret 2020, menyebut ada 693.224 kasus positif korona secara global. Virus ini membunuh 33.106 korban di seluruh dunia. Penularan korona terbanyak berada di Eropa dengan 392.757 kasus positif dan 23.962 kematian.
Baca:
?Kasus Virus Korona Impor Meningkat di Tiongkok
Sementara itu, jumlah pasien positif di seluruh Indonesia per Senin, 30 Maret 2020, mencapai 1.414 kasus dengan 129 di antaranya kasus baru. Sebanyak 75 pasien dinyatakan sembuh, sedangkan 122 orang meninggal akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, itu.
Pasien penyakit dengan gejala flu, demam, hingga sesak napas itu kebanyakan berada di DKI Jakarta. Data di situs
corona.jakarta.go.id menyebutkan ada 727 pasien positif di Ibu Kota. Sebanyak 449 pasien dirawat, 151 isolasi mandiri, 49 telah sembuh, dan meninggal 78 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)