Jakarta: Setelah melandainya kasus Covid-19 di Indonesia, Wisma Atlet Kemayoran yang sebelumnya digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 kini terpantau sepi. Sebagian tower yang menjadi tempat rawat inap sudah tidak digunakan lagi. Tersisa satu tower yang difungsikan.
“Situasi terkini dari Wisma Atlet Kemayoran sangat sepi. Biasanya terdapat beberapa aktivitas dari para pasien dan juga tenaga kesehatan yang berlalu-lalang di sekitaran Wisma Atlet, justru saat ini sudah tidak terlihat lagi,” kata Reporter MGN, dalam tayangan Metro TV, Rizky Naziah, Rabu, 8 Februari 2023.
Dari hasil pantauan, terdapat beberapa tenaga medis yang memang masih berada di Wisma Atlet tetap siap siaga jika terdapat pasien Covid-19.
Data dari Humas Wisma atlet, saat ini tenaga medis yang tersedia sebanyak 181 orang dari 200 orang yang sebelumnya bertugas. Di tower 6 masih disediakan 1.100 tempat tidur, 30 tempat tidur di IGD, 13 tempat tidur di IMCU, dan 83 tempat tidur di ICU.
Tower 1,2, dan 3 yang sebelumnya difungsikan sebagai area perkantoran bagi para tenaga medis dan juga penyimpanan alat kesehatan, saat ini sudah tidak difungsikan dan dalam kondisi kosong.
Sedangkan tower 5,6, dan 7 yang sebelumnya menjadi tempat rawat inap bagi para pasien covid-19, saat ini yang difungsikan hanya tower 6. Tower 5 dan 7 sudah ditutup karena tidak ada lagi pasien covid-19.
Pemerintah sebelumnya secara resmi mengeluarkan surat edaran untuk penutupan Rumah Sakit Darurat Covid 19 di Wisma Atlet. Penutupan perlahan dilakukan sejak 31 Desember 2022 lalu, dan akan ditutup secara permanen pada 31 Maret 2023.
Usulan Wisma Atlet Dikelola Pemprov DKI
Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah sebelumnya mengusulkan agar Wisma Atlet dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Langkah tersebut dinilai tepat agar Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) itu tidak mangkrak seiring akan berakhirnya pandemi.
Ida menilai Pemprov DKI tidak perlu sungkan untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk mengelola Wisma Atlet. Jika usulan ini disetujui, sebagian lantai Wisma Atlet dapat difungsikan sebagai rumah sakit, dan sisanya digunakan untuk hunian warga.
Ida menyebut usulan ini sempat disampaikannya secara langsung kepada almarhum Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah usai tak lagi digunakan pada Asian Games 2018. Namun, pandemi Covid-19 datang dan Wisma Atlet digunakan sebagai RSDC hingga saat ini.
Jakarta: Setelah melandainya kasus
Covid-19 di Indonesia,
Wisma Atlet Kemayoran yang sebelumnya digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 kini terpantau sepi. Sebagian tower yang menjadi tempat rawat inap sudah tidak digunakan lagi. Tersisa satu tower yang difungsikan.
“Situasi terkini dari Wisma Atlet Kemayoran sangat sepi. Biasanya terdapat beberapa aktivitas dari para pasien dan juga tenaga kesehatan yang berlalu-lalang di sekitaran Wisma Atlet, justru saat ini sudah tidak terlihat lagi,” kata Reporter MGN, dalam tayangan Metro TV, Rizky Naziah, Rabu, 8 Februari 2023.
Dari hasil pantauan, terdapat beberapa tenaga medis yang memang masih berada di
Wisma Atlet tetap siap siaga jika terdapat pasien Covid-19.
Data dari Humas Wisma atlet, saat ini tenaga medis yang tersedia sebanyak 181 orang dari 200 orang yang sebelumnya bertugas. Di tower 6 masih disediakan 1.100 tempat tidur, 30 tempat tidur di IGD, 13 tempat tidur di IMCU, dan 83 tempat tidur di ICU.
Tower 1,2, dan 3 yang sebelumnya difungsikan sebagai area perkantoran bagi para tenaga medis dan juga penyimpanan alat kesehatan, saat ini sudah tidak difungsikan dan dalam kondisi kosong.
Sedangkan tower 5,6, dan 7 yang sebelumnya menjadi tempat rawat inap bagi para pasien covid-19, saat ini yang difungsikan hanya tower 6. Tower 5 dan 7 sudah ditutup karena tidak ada lagi pasien covid-19.
Pemerintah sebelumnya secara resmi mengeluarkan surat edaran untuk penutupan Rumah Sakit Darurat Covid 19 di Wisma Atlet. Penutupan perlahan dilakukan sejak 31 Desember 2022 lalu, dan akan ditutup secara permanen pada 31 Maret 2023.
Usulan Wisma Atlet Dikelola Pemprov DKI
Komisi D
DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah sebelumnya mengusulkan agar Wisma Atlet dikelola Pemerintah Provinsi
(Pemprov) DKI. Langkah tersebut dinilai tepat agar Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) itu tidak mangkrak seiring akan berakhirnya pandemi.
Ida menilai Pemprov DKI tidak perlu sungkan untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk mengelola Wisma Atlet. Jika usulan ini disetujui, sebagian lantai Wisma Atlet dapat difungsikan sebagai rumah sakit, dan sisanya digunakan untuk hunian warga.
Ida menyebut usulan ini sempat disampaikannya secara langsung kepada almarhum Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah usai tak lagi digunakan pada Asian Games 2018. Namun, pandemi Covid-19 datang dan Wisma Atlet digunakan sebagai RSDC hingga saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)