Ilustrasi kemarau. (Medcom.id)
Ilustrasi kemarau. (Medcom.id)

63% Wilayah Indonesia Sudah Masuk Musim Kemarau

Atalya Puspa • 28 Juli 2023 12:49
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sebanyak 63 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau per Juli 2023. Adapun, daerah yang telah memasuki musim kemarau ialah sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, Riau, sebagian Sumatra Barat, Bengkulu, sebagian besar Sumatra Selatan, kepulauan Bangka Belitung bagian selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
 
Lalu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat bagian selatan, Kalimantan Tengah bagian selatan, sebagian Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, Sulaawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua bagian selatan.
 
"Pada Juli 2023, daerah yang mengalami curah hujan rendah di antaranya Sumatra Selatan, Lampung, pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan bagian barat, Papua bagian timur dan selatan di sekitar Merauke," kata BMKG dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat, 28 Juli 2023.

Lalu, wilayah yang diprediksi memasuki musim kemarau pada Agustus 2023 di antaranya Kalimantan Timur bagian utara, Kalimantan Selatan bagian selatan, Gorontalo bagian selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara bagian tengah, dan Papua bagian timur.
Baca: Musim Kemarau: Pengertian, Waktu Terjadinya, Ciri-ciri Serta Dampaknya

Meskipun telah memasuki musim kemarau, ada sejumlah daerah yang masih berpotensi diguyur hujan dengan curah rendah. Beberapa wilayah itu antara lain Aceh, Bengkulu, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Maluku bagian selatan, Maluku, Papua Barat bagian timur dan selatan, serta Papua bagian selatan.
 
Menghadapi potensi cuaca tersebut, BMKG mengimbau pihak terkait untuk melakukan langkah antisipatif di daerah-daerah yang berpotensi mengalami curah hujan dengan kategori rendah yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya. Selain itu meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air untuk memastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan dan penggunaannya saat musim kemarau.
 
"Selain itu melakukan langkah persiapan terhadap potensi adanya kebakaran hutan dan lahan berkaitan dengan curah hujan kategori rendah pada musim kemarau 2023," ungkap BMKG.
 
Kepada masyarakat diimbau untuk menghemat penggunaan air, melakukan penampungan air, dan memperhatikan rekomendasi serta peringatan dini dari BMKG. "Diimbau pula untuk tidak melakukan pengelolaan lahan di dekat atau dalam hutan dengan cara membakar," tutup BMKG.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan