Jakarta: Sebanyak sepuluh pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) positif virus korona (covid-19). Kondisi mereka diketahui usai tes swab polymerase chain reaction (PCR) pada 194 pegawai KPK.
"Pegawai yang terpapar virus covid-19 terdiri dari pegawai di direktorat penyidikan empat orang dan enam dari non-pegawai atau pegawai outsourcing pada biro umum," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Jumat, 28 Agustus 2020.
Total 23 pegawai KPK positif covid-19. Selain pegawai, satu tahanan KPK di terpapar korona.
Seluruh pegawai positif korona diminta melakukan isolasi mandiri. Pemantauan kesehatan para pegawai positif covid-19 jadi prioritas Lembaga Antikorupsi.
Baca: KPK Tak Menutup Kantor Meski Novel Cs Positif Covid-19
"Dalam pemantauan layanan kesehatan tempat tinggal terdekat," ujar Ali.
Pihaknya berencana mengubah sistem kerja usai pegawai positif terpapar virus korona. Perubahan untuk meminimalisasi penyebaran virus.
"Adapun kebijakan terkait sistem dan jam kerja pegawai pada bidang lainnya sedang dievaluasi kembali untuk dilakukan langkah-langkah sesuai mitigasi risiko," tutur Ali.
Jakarta: Sebanyak sepuluh pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) positif virus korona (covid-19). Kondisi mereka diketahui usai tes swab
polymerase chain reaction (PCR) pada 194 pegawai KPK.
"Pegawai yang terpapar virus
covid-19 terdiri dari pegawai di direktorat penyidikan empat orang dan enam dari non-pegawai atau pegawai
outsourcing pada biro umum," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Jumat, 28 Agustus 2020.
Total 23 pegawai KPK positif covid-19. Selain pegawai, satu tahanan KPK di terpapar korona.
Seluruh pegawai positif korona diminta melakukan isolasi mandiri. Pemantauan kesehatan para pegawai positif covid-19 jadi prioritas Lembaga Antikorupsi.
Baca: KPK Tak Menutup Kantor Meski Novel Cs Positif Covid-19
"Dalam pemantauan layanan kesehatan tempat tinggal terdekat," ujar Ali.
Pihaknya berencana mengubah sistem kerja usai pegawai positif terpapar virus korona. Perubahan untuk meminimalisasi penyebaran virus.
"Adapun kebijakan terkait sistem dan jam kerja pegawai pada bidang lainnya sedang dievaluasi kembali untuk dilakukan langkah-langkah sesuai mitigasi risiko," tutur Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)